Advertisement
Dua Tokoh Asal Jogja Bakal Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Dia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Gelar pahlawan bakal diberikan kepada dua tokoh asal Jogja.
Dua tokoh asal Jogja, yakni Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakir dan Prof. Dr. Sardjito akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Tahun 2019 di Istana Negara pada Jumat (8/11/2019).
Advertisement
"Iya betul. Besok jam 13.00 WIB (penganugerahannya) di Istana Negara," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY Untung Sukaryadi saat dimintai konfirmasi di Jogja, Kamis (7/11/2019).
Ia mengatakan telah mendapatkan undangan dari Kemensos RI mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X untuk menghadiri acara Penganugerahan Pahlawan Nasional di Istana Negara.
Dalam surat dari Kemensos RI yang diterima Untung disebutkan bahwa persetujuan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional itu diputuskan berdasarkan hasil pertemuan antara Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (6/11/2019).
Adapun usulan gelar itu berdasarkan Surat Mensos RI Nomor 23/MS/A/09/2019 pada 9 September 2019 perihal usulan calon Pahlawan Nasional Tahun 2019.
Menurut Untung, salah satu pihak yang mengusulkan Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakir dan Prof. Dr. Sardjito menjadi Pahlawan Nasional adalah Universitas Islam Indonesia (UII).
Pengusulan kedua tokoh itu, menurut dia, telah melalui beberapa proses di antaranya harus melengkapi data perjuangan serta telah diseminarkan hingga kemudian dikaji oleh tim penilai daerah.
"Setelah layak dirokemendasi ke gubernur, gubernur baru ke Kementerian Sosial," kata dia.
Menurut Untung, masyarakat DIY patut berbangga dengan penetapan gelar Pahlawan Nasional itu. Apalagi dari 10 nama tokoh yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, dua tokoh berasal dari Yogyakarta.
"Sangat bahagia dan bangga bahwa banyak bermunculan pahlawan-pahlawan nasional yang mewujudkan bahwa daerah istimewa ini banyak pejuang-pejuang untuk berdirinya republik ini," kata dia.
Kiai Haji Abdul Kahar Mudzakir lahir di Kotagede, Yogyakarta pada 1908 dan wafat pada 2 Desember 1973. Ia antara lain dikenal sebagai perintis Universitas Islam Indonesia (UII) serta sempat menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Profesor Dr. Sardjito merupakan perintis serta rektor pertama UGM pada 1950-1961, lalu menjabat sebagai rektor di UII pada 1961-1970. Selama ini, nama Sardjito juga telah diabadikan sebagai nama rumah sakit umum pusat di Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
- Jadwal Donor dan Stok Darah di Jogja, Selasa 7 Mei 2024
- Alasan Manajemen PSIM Percayakan Seto Sebagai Pelatih Kepala Laskar Mataram
- Dua Pekerja Bangunan di Jogja Tertimpa Cor Beton, Satu Tewas
- Cegah Pelanggaran Hukum Orang Asing, Ditjen Imigrasi Perkuat Fungsi Intelijen
Advertisement
Advertisement