Advertisement
Pelaku Wisata di Gunungkidul Dukung Penerapan Wisata Halal
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dinpar) Gunungkidul mengkaji penerapan konsep wisata halal di sejumlah objek wisata yang ada di Bumi Handayani. Gayung pun bersambut. Para pelaku wisata mendukung rencana tersebut.
Pelaku wisata asal Kecamatan Panggang, Sudaryanto, mengaku sangat mendukung program pemerintah, khususnya konsep wisata halal, terlebih jika program tersebut bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. "Kami sangat mendukung berbagai terobosan yang dilakukan pemerintah, salah satunya konsep wisata halal," kata Sudaryanto saat ditemui Selasa (12/11/2019).
Advertisement
Ia mengungkapkan sebelum menerapkan konsep wisata halal, para pelaku wisata perlu dilibatkan dalam menyosialisasikan konsep tersebut, sehingga mereka tidak kaget dengan adanya aturan yang baru saat mulai diterapkan. "Untuk wisata halal kami pelajari bagaimana konsep yang ditawarkan pemerintah, meski mendukung, tetap perlu kajian bersama," katanya.
Senada dengan Sudaryanto, Ketua Pokdarwis Watu Payung, Iwan Saputra, menyambut baik konsep wisata halal untuk Gunungkidul. Namun dia meminta pemerintah merampungkan konsep dan menyosialisasikan kepada para pelaku wisata. "Kami di objek wisata Watu Payung setuju dengan konsep itu, tetapi semua perlu sosialisasi," ujarnya.
Pelaku wisata di Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Supomo, meminta Pemkab segera menyosialisasikan konsep wisata halal, sehingga pelaku wisata bisa segera bersiap dan tidak ada yang merasa dirugikan. "Kalau tujuannya baik dan tidak merugikan pasti kami dukung," katanya.
Sekretaris Dinpar Gunungkidul, Hary Sukmono, mengungkapkan jajarannya sudah lama melirik konsep wisata halal di Gunungkidul. Ia menuturkan perlu kajian dari para pakar pariwisata guna menemukan konsep terbaik yang harus diputuskan untuk menerapkannya di Gunungkidul.
Sebab, kata dia, konsep wisata halal tidak hanya terkait dengan penyediaan fasilitas ibadah dan makanan halal, tetapi banyak faktor pendukung yang perlu didiskusikan bersama guna mendapatkan konsep yang baik. "Kami belum menetapkan konsepnya seperti apa, langkahnya seperti apa, itu belum kami putuskan. Kami perlu mengkaji konsep ini secara menyeluruh," kata Hary.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement