Advertisement
2020, BPBD Gunungkidul Bangun Enam Destana
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul di tahun depan berencana membangun enam desa tangguh bencana (destana). Total hingga saat ini program mitigasi bencana sudah menyasar di 56 desa.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan jajarannya berkomitmen untuk memperluas jaringan destana di wilayah Gunungkidul. Menurut dia program dilaksanakan sebagai bagian dari kesiapsiagaan kebencanaan ke masyarakat.
Advertisement
Untuk tahun ini sudah ada 56 desa, sembilan di antaranya dibangun di 2019. Kedelapan desa ini yakni Desa Songbanyu, Jepitu, Karangawen, Watusigar, Giricahyo, Siraman, Serut, Bejiharjo dan Beji. Rencananya di tahun depan jaringan desa tangguh bencana akan ditambah enam desa. Meski demikian, Edy belum bisa menyebutkan rincian desa yang akan dijadikan destana di 2020. “Yang jelas ada enam desa yang akan dibentuk, tapi untuk kepastian desa masih harus dikoordinasikan dengan BPBD DIY,” katanya kepada wartawan, Jumat (15/11/2019).
Dia menjelaskan hingga saat ini jaringan destana belum menyasar ke seluruh desa di Gunungkidul. Untuk itu, perluasan jaringan terus dilakukan karena sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan tentang kesiapsiagan bencana, mulai dari antisipasi hingga penanganan saat terjadi musibah. Diharapkan dengan berbagai pelatihan, masyarakat bisa tahu soal mitigasi kebencanaan sehingga dapat merespons secara cepat saat terjadi petaka agar kerugian bisa ditekan. “Kami tidak tahu kapan terjadi bencana sehingga yang bisa dilakukan dengan antisipasi melalui mitigasi,” katanya.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gunungkidul, Surisdiyanto, mengatakan upaya kesiapsiagaan terus dilakukan agar dampak bencana dapat dikurangi. Menurut dia, TRC siap membantu masyarakat saat terjadi musibah. “Kami selalu siap dan datang saat dibutuhkan untuk evakuasi kebencanaan,” katanya.
Dia berharap di musim hujan masyarakat mewaspadai potensi musibah seperti banjir, tanah longsor hingga angin kencang. “Harus berhati-hati dan terus siaga. Untuk keamanan, warga bisa memangkas pohon di sekitar rumah yang telah rimbun sehingga saat terjadi angin kencang tidak membahayakan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement