Advertisement
Banyak Petahana Kalah dalam Pilkades Serentak di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Proses penghitungan suara di tingkat desa dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Gunungkidul, Sabtu (23/11/2019) rampung dilakukan. Ada banyak petahana yang kalah dari sejumlah kecamatan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul Sujoko mengatakan proses penghitungan di tingkat desa sudah selesai namun masih ada pendataan kades terpilih di setiap desa.
Advertisement
“Ini [data kades terpilih] masihkami himpun. Tapi dilihat dari data yang ada, tingkat partisipasi pemilih di setiap desa lebih dari 70 persen," kata Sujoko.
Ada 40 kades petahana yang maju dalam pilkades serentak di 56 desa. Hasil rekapitulasi di tingkat panitia diketahui tidak semuanya berhasil terpilih kembali. Hal ini dikarenakan dari jumlah tersebut ada 17 calon petahana yang gagal. Menurut dia, dengan hasil menandakan persaingan dalam pilkades masih terbuka.
"Petahana tidak menjadi garansi [kemenangan] karena hanya ada 23 yang terpilih kembali. Sedang 17 calon petahana lainnya gagal di pilkades tahun ini," katanya.
Dia menuturkan dengan hasil ini terdapat 23 kades petahana dan 33 lainnya berstatus kades baru. Secara umum Sujoko menilai penyelenggaraan berjalan dengan baik. Di beberapa desa menampilkan pertarungan antara anak dengan ayah atau sumami dengan istri. "Hasilnya sudah ada semua dan tahapan selanjutnya menunggu pelantikan," katanya.
Calon kades petahana di Desa Pucung, Girisubo, Bambang Untoro membenarkan dirinya tidak terpilih kembali menjadi kepala desa. "Saya kalah dengan selisih 171 suara dengan kades terpilih," katanya.
Kapolres Gunungkidul Agus Setiawan memastikan pilkades serentak berjalan dengan kondusif. Selama penyelenggaraan juga tidak ada permasalahan yang dapat menganggu kemanaan dan ketertiban di masyarakat.
Sedangkan pelaksanaan di Desa Patuk panitia menyebut jauh-jauh hari sudah mengantisipasi politik uang ataupun bandar yang menjadi pilkades sebagai ajang taruhan. "Kalau ada yang main uang atau ada bandar masuk segera kami cari orangnya," kata seorang panitia pilkades Ajad Sulaiman, Sabtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Mendaftar Cawawali di PDIP, Mayasari Timur Ingin Perbaiki Kerusakan Konstitusi
- Berita Terpopuler: Rober & Prihanto Ambil Formulir di PDIP-Bullying di Semarang
- Wawali Solo Sebut Penyebab Kebakaran di Kelurahan Manahan Masih Diinvestigasi
- Mau Dolan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Sukoharjo Minggu 19 Mei 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Sleman: Kustini, Danang dan Harda Berebut Tiket dari PDIP
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Kampanye Makan Ikan Akan Digelar di Gunungkidul
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
Advertisement
Advertisement