Advertisement
Dewan Anggarkan Rp 1,8 Miliar untuk Pencegahan Bunuh Diri
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul menyoroti kasus bunuh diri yang terus terjadi di Gunungkidul. Untuk itu, pada APBD 2020 Dewan menganggarkan Rp1,8 miliar untuk mendorong program pencegahan bunuh diri.
"Pekerjaan rumah pemerintah sangat banyak salah satunya pencegahan bunuh diri. Anggaran untuk program pencegahan juga kami setujui sebesar Rp1,8 miliar di APBD 2020," kata Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, Kamis (27/11/2019).
Advertisement
Endah mengungkapkan dana tersebut nantinya akan digunakan untuk sosialisasi pencegahan bunuh diri. Program ini dilakukan oleh Pemkab dengan melibatkan pihak-pihak terkait. "Kami siap turun bersama Pemkab, dokter ahli jiwa serta LSM yang konsen dalam masalah sosial khususnya bunuh diri. Kami bakal turun bersama-sama memberikan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Menurut Endah, dalam upaya pencegahan masyarakat harus diberikan pemahaman dan dukungan moral. Pemerintah desa juga harus siap dan tanggap dengan berbagai gejala yang muncul di tengah masyarakat yang rentan bunuh diri. Dalam waktu dekat Dewan segera memanggil pihak-pihak terkait guna memetakan masalah yang ada. "Untuk pemetaan kami juga mengundang pemerintah desa dan Bhabinkamtibmas," tutur dia.
Endah menjelaskan aksi bunuh diri selama ini selalu menyasar warga miskin, korban kekerasan dalam rumah tangga, dan orang-orang yang memiliki problem hidup. Kelompok masyarakat ini sangat rentan secara psikologis dan mudah patah semangat hidup sehingga nekat bunuh diri. "Mereka inilah yang menjadi sasaran utama sosialisasi," kata dia.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Ari Siswanto, menyatakan skema sosialisasi nantinya akan melibatkan 144 desa yang tersebar di seluruh wilayah Gunungkidul. Nantinya, setiap desa diwakili oleh 100 tokoh masyarakat. Semua perwakilan tersebut akan diberikan pengarahan dan sosialisasi terkait dengan pencegahan bunuh diri dan berani hidup.
"Kami akan memghadirkan narasumber yang mumpuni terkait dengan pencegahan bunuh diri. Ini semua sudah disepakati oleh Komisi D," kata Ari, Kamis.
Menurutnya, masih tingginya angka bunuh diri di Gunungkidul merupakan bukti kegagalan semua pihak. Selama ini, menuru Ari, semua unsur belum berperan secara maksimal dalam upaya pencegahan bunuh diri. Dengan adanya anggaran tersebut diharapkan mampu mengurangi angka bunuh diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 100 Kloter Jemaah Haji Jateng-DIY akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo
- Mahasiswa KIP-K Hedon Tersebar di Medsos, UB bakal Panggil & Evaluasi Penerima
- Nenek Kadiyem, Pencari Kayu yang jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Magetan
- Great Eastern Life Indonesia Buka Kelas Literasi bagi Remaja, Intip Keseruannya
Berita Pilihan
Advertisement
Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Traktir Pengacara, KY Tindaklanjuti Laporan
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Dinsosnakertrans Kota Jogja Mendorong Perusahaan Bikin Koperasi Karyawan
- Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
- Ada Pembuangan Sampah Ilegal di Gunungkidul, Begini Respons Pemda DIY
- Marbot Masjid di Kota Jogja Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
- Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Advertisement