Advertisement

Tangani Dugaan Plagiat Rektor Unnes, UGM Diingatkan soal Integritas

Rahmat Jiwandono
Selasa, 03 Desember 2019 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Tangani Dugaan Plagiat Rektor Unnes, UGM Diingatkan soal Integritas Rektor Unnes Fathur Rokhman (kiri) bersama Ketua SA UGM Profesor Hardyanto (tengah) seusai meninggalkan ruang Senat UGM, Rabu (27/11/2019) pukul 11.15 WIB. - Harian Jogja - Rahmat Jiwandono

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah pihak mengingatkan UGM untuk menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan profesionalitas dalam menangani kasus dugaan plagiat Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman

Saat ini UGM melalui Senat Akademik (SA) tengah menyelidiki kebenaran dugaan plagiat disertasi milik Fathur Rokhman saat rektor tersebut menempuh program doktoral di kampus tersebut. 

Advertisement

Ketua Dewan Pendidikan DIY, Profesor Danisworo, menegaskan UGM sebagai salah satu universitas tertua di Jogja harus memegang teguh nilai-nilai etik pendidikan dan akademik serta mengedepankan integritas, khususnya dalam memutuskan perkara dugaan plagiat Rektor Unnes Fathur Rokhman. “Pendidikan juga menjunjung tinggi kejujuran,” kata Danisworo kepada Harianjogja.com, Selasa (3/12/2019).

Dia juga mengingatkan UGM untuk terbuka dalam penyelidikan tersebut. "Dalam dunia pendidikan sifatnya [penyelidikan] harus terbuka, oleh karena itu kalau tidak dibuka ke publik akan mencederai citra pendidikan," kata dia.

Namun demikian dia juga mengingatkan UGM untuk tidak gegabah dalam memutuskan suatu perkara, apakah seseorang melakukan tindakan plagiat atau tidak. Ia khawatir bila keputusan ternyata salah, efeknya adalah pembunuhan karakter seseorang. Sebaliknya apabila Fathur Rokhman terbukti plagiat, maka harus segera diambil tindakan tegas. "Kalau tidak segera ditindak, nanti akan merembet kemana-mana," tegasnya. 

Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY, Budhi Masturi, mengatakan UGM harus menjaga integritasnya sebagai kampus, terkait dengan karya-karya ilmiah alumninya termasuk Rektor Unnes Fathur Rokhman. 

“Ketika kampus sekali saja membiarkan terjadinya plagiarisme akan berdampak pada akreditasi kampus,” tegas Budhi Masturi.

Adapun terkait dengan pembentukan tim di lembaga Senat Akademik UGM dalam penyelidikan dugaan plagiat itu, Budhi menilai sebagai upaya kampus tersebut menjaga produk-produk akademiknya bebas dari penjiplakan.

ORI juga meyakini UGM bakal bersikap profesional dalam menangani kasus tersebut. "Karena itu [profesionalitas] menyangkut nama baik kampus," kata dia.

Fathur Rokhman diduga melakukan plagiat dalam disertasinya berjudul Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas. Disertasi itu diduga menjiplak skripsi mahasiswi Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, bernama Nefi Yustiani. Skripsi itu berjudul Kode dan Alih Kode Dalam Pranatacara Pernikahan di Banyumas. Fathur Rokhman telah diperiksa oleh otoritas Senat Akademik UGM pada 27 November lalu. 

Kuasa hukum Rektor Unnes, Muhtar Hadi Wibowo membantah tuduhan plagiarisme tersebut. Ia menganggap tuduhan itu hanya cerita fiktif dan kampanye kebohongan yang dibangun oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jogjapolitan | 6 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Konflik Israel di Gaza, China Serukan Gencatan Senjata

News
| Selasa, 16 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement