Advertisement
Limbah Industri Rumah Tangga & UMKM di Gunungkidul Dibuang Sembarangan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Kepala Dinas Koperasi dan UMK Gunungkidul, Widadgo, mengatakan hingga saat ini masih banyak kegiatan industri rumah tangga atau UMKM yang membuang limbah secara sembarangan. Secara aturan, hal ini tidak dibenarkan karena bisa memicu pencemaran lingkungan. “Itu tidak boleh karena menyalahi aturan,” katanya, Selasa (12/10/2019).
Menurut dia, ada beberapa industri yang membuang limbah dengan sembarangan seperti produksi tahu dan tempe hingga pembuatan kain batik. Idealnya sisa produksi ini bisa dibuang ke salurang pembuangan limbah khusus sehingga potensi pencemaran lingkungan ditekan. “Tim kami sudah memantau dan ternyata masih ada UMKM yang membuang limbah sembarangan,” katanya.
Advertisement
Widagdo menuturkan untuk permasalahan limbah Dinas Koperasi dan UKM tidak memiliki kewenangan karena ada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang menangani masalah lingkungan. Meski demikian, ia menegaskan komitmennya dalam pengembangan UMKM yang ramah lingkungan.
Dinas Koperasi dan UKM, menurut Widagdo, sering menggelar pelatihan untuk penanganan pascaproduksi yang tidak berpotensi mencemari lingkungan. “Kami datangkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) karena OPD inilah yang mengerti tentang masalah pengelolaan limbah,” katanya.
Sekretaris DLH Gunungkidul, Aris Suryanto, mengatakan secara umum pengolahan limbah industri sudah berjalan dengan baik. Namun ada juga pengusaha yang masih membuang limbah secara sembarangan. “Idealnya ada saluran instalasi pengolahan air limbah [Ipal] khusus untuk industri dan ini sudah banyak dimiliki pengusaha seperti di sentra batik di Kecamatan Gedangsari dan Ngawen,” katanya.
Disinggung mengenai bahaya pencemaran limbah tahu dan batik, Aris mengakui bahwa sisa industri batik lebih berbahaya karena ada kandungan zat kimia. Menurut dia, DLH berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya polusi lingkungan. “Kami terus meyosialisasikan agar pencemaran lingkungan bisa ditekan,” katanya.
Permasalahan pecemaran lingkungan di Gunungkidul bisa dilihat di beberapa aliran sungai. Hasil penelitian yang dilakukan DLH ditemukan beberapa aliran seperti Sungai Besole Utara, Besole Selatan, Kepek, Krapyak, Kluwih, dan Wareng yang tercemar. “Pencemaran terjadi karena kebiasaan buruk dari masyarakat yang membuang sampah atau limbah secara sembarangan sehingga sungai tercemar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Jumat 3 Mei 2024, Paling Pagi Pukul 06.37 WIB
- Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA dan Sekitarnya, Cek Titik Lokasinya
- Prakiraan Cuaca di Jogja Jumat 3 Mei 2024, Simak di Sini
Advertisement
Advertisement