Advertisement
Ini Dakwaan untuk Penerima Suap Proyek Saluran Air di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Terdakwa kasus suap proyek rehabilitasi saluran air hujan (SAH) Jalan Supomo Cs Yogyakarta menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor dan Hubungan Industrial Yogyakarta, Rabu (8/1/2020). Mereka adalah jaksa Eka Safitra dan Satriawan Sulaksono
Eka ialah jaksa fungsional dari Kejaksaan Negeri Yogyakarta, sementara Satriawan adalah jaksa fungsional dari Kejaksaan Negeri Solo. Keduanya didakwa menerima suap Rp221.740.000 dari pengusaha asal Solo, Gabriella Yuan Ana Kusuma.
Advertisement
Sidang dakwaan itu dipimpin oleh hakim Asep Permana dengan dibantu oleh hakim Rina Listyowati dan Samsul Hadi. Selaku jaksa penuntut umum ialah Luki Dwi Nugroho dan Bayu Satrio.
"Bahwa terdakwa [Eka] bersama-sama Satriawan Sulaksono [berkas terpisah] mengetahui atau patut menduga, pemberian hadiah berupa uang yang keseluruhannya berjumlah Rp 221.740.000 [dua ratus dua puluh satu juta tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah] yang diterima oleh terdakwa dan Satriawan Sulaksono dari Gabriella Yuan Anna Kusuma," demikian bunyi salinan dakwaan Eka Safitra yang diterima detikcom.
Jaksa Luki dalam dakwaannya menyebut Eka selaku anggota TP4D Kejaksaan Negeri Yogyakarta bersama Satriawan mengupayakan perusahaan Gabriella, yakni PT Widodo Kandang memenangkan lelang proyek rehabilitasi SAH Jalan Supomo Cs Yogyakarta.
Namun sebagai imbalan, Eka sempat meminta komitmen fee sebesar 8% kepada Gabriella. Komitmen fee itu disampaikan Eka saat mengadakan pertemuan dengan Gabriella, Satriawan, dan lainnya di Hotel Asia Solo sekitar Bulan Maret 2019.
Pada awalnya Gabriella menyetujui komitmen fee tersebut. Namun seiring berjalannya waktu Gabriella meminta agar komitmen fee-nya dipangkas menjadi 5%. Setelah melalui proses kompromi, akhirnya permintaan itu disetujui oleh Eka.
"Terdakwa [Eka] menyetujuinya. Setelah pertemuan tersebut terdakwa (Eka) bersama Satriawan Sulaksono menyampaikan kepada Gabriella Yuan Ana Kusuma mengenai pembagian komitmen fee lima persen, dengan perincian 1,5 persen untuk Unit Pokja atau BLP, 1,5 persen untuk terdakwa [Eka] dan Satriawan Sulaksono, dan dua persen untuk tim TP4D Kejaksaan Negeri Yogyakarta," ungkap Luki.
Keduanya didakwa melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 UU RI No.31/1999 yang telah diubah dengan UU RI No.20/2001 tentang perubahan atas UU No.31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 (KUHP) jo Pasal 64 ayat 1 (KUHP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Landa Pacitan, BMKG Jelaskan Penyebabnya
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Bersih-Bersih TPA Piyungan Butuh Waktu hingga Tiga Bulan
- Viral Pesepakbola Radja Nainggolan Naik Becak Keliling Kota Jogja
- 10 Kelurahan di Jogja Jadi Sasaran Skrining TBC
- Konsultasi Jalur Perseorangan Pilkada 2024, Satu Orang Mendatangi KPU Kota Jogja
- Cegah Demam Berdarah, Dinkes Jogja Minta Warga Ganti Bak Mandi dengan Ember
Advertisement
Advertisement