Advertisement
Digital Marketing Akan Dibentuk di Setiap Desa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Banyaknya potensi desa bernilai ekonomi tinggi yang belum terkelola dengan baik menjadi sasaran sejumlah platform digital. Para pemuda desa diajak untuk ikut bekerja secara online tanpa harus meninggalkan kampung mereka. Adalah Paruh Waktu yang memiliki platform digital serta Syncore Indonesia yang konsentrasi menggarap pemberdayaan masyarakat berbasis digital ini.
Chief Marketing Officer Paruh Waktu Kristianto menjelaskan saat ini banyak usaha yang kesulitan mencari agen kadang harus membayar bulanan, bonus hingga insentif dan berbagai sarana pendukung kerja. Tetapi dengan layanan digital yang ia miliki kendala tersebut bisa terselesaikan.
Advertisement
Karena banyak tenaga kerja bisa bergabung secara online dengan memanfaatkan waktu luang mereka. Pemuda desa menjadi salah satu yang disasar, untuk bisa memanfaatkan gadget mereka tetapi bisa mendapatkan penghasilan tanpa harus meninggalkan kampung. "Melalui platform ini, yang bergabung bisa nyaman kerja tidak harus di rumah, tetapi bisa di mana saja, di kos kafe, tidak terbatas hanya di kantor," katanya, Senin (24/2/2020).
Ia mengatakan dengan menyasar banyak kalangan pihaknya terutama milenial menggandeng Syncore Indonesia. Kerja sama itu telah disepakati pada Senin (24/2/2020) di Nogotirto, Banyuraden, Gamping, Sleman. Program itu sekaligus untuk mewujudkan masyarakat digital Indonesia.
"Kerja sama ini juga bertujuan melatih anak muda, supaya tidak meninggalkan desa untuk bekerja ke kota tetapi cukup dengan memanfaatkan gadget. Bagi ibu rumah tangga bisa bekerja sambil mengurus keluarga dan termasuk penyandang disabilitas juga bisa ikut berkarya," ujarnya.
Managing Partner Syncore Consulting Rudi Suryanto menambahkan kerja sama itu diarahkan membangun 30.000 agen digital marketing di seluruh Indonesia utamanya untuk membantu UMKM dan produk pedesaan agar bisa dipasarkan. Karena persoalan yang dihadapi warga desa sebagian besar karena kesulitan dukungan digitak seperti membuat foto dan catatannya untuk promosi. Dengan adanya digital marketing di setiap desa diharapkan bisa memperkecil kesenjangan kemampuan promosi potensi pedesaan.
"Kami berkomitmen untuk melatih pemuda desa supaya mereka tidak perlu meninggalkan desa untuk bekerja di kota, serta ibu rumah tangga dan juga difabel untuk mereka bisa terus berkarya," katanya.
Saat ini masih ada masalah serius soal logistik, yaitu belum saling terintegrasi sehingga produk desa menjadi mahal dan daya saingnya rendah. Oleh karena itu melalui digital marketing di pedesaan akan membuat potensi desa bisa bersaing di level internasional.
"Sekarang banyak Bumdes tetapi tidak banyak yang bisa bertahan, padahal tidak ada desa yang tidak punya potensi. Setelah kami keliling desa salah satu penyebabnya ada asimetri informasi, itu tidak tersambung antara potensi desa dengan pasar. Ini bisa dipecahkan melalui digital marketing," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Selamat! Pemkab Madiun Raih Opini WTP Ke-11 Kali Berturut-turut dari BPK
- Sah! Ini Daftar 50 Caleg Terpilih DPRD Kota Semarang 2024-2029 Hasil Pleno KPU
- Yamaha-Udinus Semarang Gelar Lomba Animasi, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
- Musim Tanam Tembakau di Tembakau Dimulai, Acara Wiwit Digelar Sabtu Besok
Berita Pilihan
Advertisement
Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
- Ditutup, Timbunan Sampah di TPA Piyungan Mulai Ditata
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA Jogja, Hanya Rp20.000
Advertisement
Advertisement