Advertisement
Struktur Batuan Lebih Tua Ketimbang Merapi, Gunung Wungkal Layak Jadi Geoheritage
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tim Verifikasi Kawasan Cagar Alam Geologi dan Warisan Geologi memverifikasi Gunung Wungkal yang berada di Dusun Jering, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Sleman, Selasa (25/2/2020). Lokasi ini akan menjadi salah satu geoheritage yang ada di DIY.
Anggota Tim Pengusulan Geo Heritage DIY, Jatmika Setiawan mengatakan penambahan Gunung Wungkal yang memiliki nama lain Bukit Pandawa tinggal menunggu persetujuan Kementerian ESDM. Menurutnya, Pemda DIY juga menyetujui penambahan Bukit Pandawa tersebut sebagai geoheritage di DIY. "Nantinya setiap kabupaten akan ada satu usulan wisata geoheritage. Untuk Sleman yang diusulkan Bukit Pandawa ini. Kawasan ini nanti akan menjadi kawasan wisata edukasi kebumian," katanya, Selasa.
Advertisement
Dosen Teknik Geologi UPN Veteran Jogja ini menjelaskan Bukit Pandawa (Gunung Wungkal) tersebut akan melengkapi geoheritage lain yang sudah lebih dulu ditetapkan di DIY.
Tercatat ada sembilan lokasi yang sebelumnya ditetapkan sebagai kawasan geoheritage di DIY, mulai dari Tebing Breksi, Gunung Gamping, Lava Bantal (Sleman); Gumuk Pasir Parangtritis (Bantul); Gunung Api Purba Ngelanggeran, Kali Ngalang, dan Gunung Batur (Gunungkidul); serta Gua Kiskenda, dan serta kompleks penambangan mangaan di Kokap (Kulonprogo).
Kawasan Bukit Pandawa, katanya, memiliki struktur geologi yang sangat langka. Dia menyontohkan di lokasi tersebut ditemukan lava sisa gunung berapi purba yang diperkirakan usianya mencapai 40 juta tahun. Masih menurut Jatmiko struktur unik ini sangat jarang ditemukan di tempat lain. Salah satu yang memiliki kemiripan ada di Bayat Klaten. Tetapi umurnya sekitar 30 juta tahun.
Namun struktur geologi yang ada di Bukit Pandawa diklaim jauh lebih baik. Instrusi batuan tuanya bisa dilihat lebih jelas, dan mudah dijangkau dengan aksesibilitasnya. "Batuan di sini paling tua di DIY. Usianya 40 juta tahun, atau lebih tua dari yang ada di Nglanggeran, apalagi dari Merapi yang hanya 2.000 tahun," katanya.
Jika kawasan tersebut sudah menjadi kawasan pariwisata, maka diharapkan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Hal yang sama juga sudah dialami oleh masyarakat di Tebing Breksi dan Lava Bantal.
Pendapatan wisata Tebing Breksi dalam satu tahun bisa mencapai Rp4 miliar, sedangkan Lava Bantal bisa menembus Rp2 miliar.
Direktur Utama PT Dewi Sri Sejati Alim Sugiantoro mengatakan pihaknya akan mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai geo heritage di DIY. Apalagi Bukit Pandawa menjadi bagian dari proyek perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Godean Hills. "Pertengahan tahun ini akan ditetapkan sebagai kawasan geo heritage, maka masyarakat sekitar juga bisa diberdayakan," kata Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras Tutup Akses Jalan Terminal Palur Karanganyar
- Intip Kekuatan Uzbekistan U-23: Tersubur, Belum Kebobolan, 3 Bermain di Eropa
- 891 Mahasiswa UIN Salatiga Diwisuda, Rektor: Wisuda Selanjutnya Luluskan Doktor
- Benarkah Minum Teh setelah Makan Berbahaya Bagi Kesehatan? Ini Penjelasannya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Tarik Kunjungan Wisatawan ke Kotabaru, Pemkot Jogja Menggelar Kotabaru Ceria, Catat Tanggalnya
- Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
- Disbud DIY Rilis Lima Film Angkat Kebudayaan Jogja
- Viral Hansip hingga Driver Gojek Nonton Timnas Indonesia U-23 saat Melawan South Korea U-23 Piala Asia 2024 di Qatar
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement