Advertisement

3 Pembina Pramuka yang Usulkan Lokasi Susur Sungai di Kali Sempor Malah Tak Ikut Kegiatan

Newswire
Selasa, 25 Februari 2020 - 17:37 WIB
Bhekti Suryani
3 Pembina Pramuka yang Usulkan Lokasi Susur Sungai di Kali Sempor Malah Tak Ikut Kegiatan Pengakuan IYA, salah satu tersangka kasus tragedi susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi Sleman, saat gelar perkara di Mapolres Sleman pada Selasa (25/2/2020). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Penyelidikan polisi mengungkap peran tiga pembina pramuka SMPN 1 Turi yang diduga lalai dan menyebabkan tewasnya 10 siswa dalam tragedi susur Sungai Sempor.

Polda Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus maut susur Sungai Sempor, Sleman pada Jumat (21/2/2020). Ketiga tersangka itu menjadi orang yang menentukan lokasi kegiatan.

Advertisement

Wakapolres Sleman Kompol Akbar Kasim Bantilan mengatakan dari tujuh pembina hanya empat orang yang mengikuti kegiatan susur sungai. Ketiga tersangka merupakan orang yang menentukan lokasi susur sungai. Namun, faktanya mereka tidak ikut dalam kegiatan tersebut. Mereka justru berjaga di jembatan dan di sekolah. Bahkan salah satu di antaranya pergi dengan alasan keperluan transfer ke bank.

"Mereka ini penentu tapi tidak ikut di dalam kegiatan. Padahal ide lokasi dan yang meyakinkan ada pada mereka," kata Akbar di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020).

Akbar juga menjelaskan ketiga tersangka telah mengantongi sertifikat pembina Pramuka. Namun, terkait kasus ini mereka lalai dalam pengawasan kegiatan yang dibuatnya.

"Sebenarnya mereka ini telah memiliki sertifikat pramuka, tetapi mereka tidak tanggap terhadap bencana," ucapnya.

Langkah penetapan tersangka ungkap Akbar melihat peran mereka masing-masing. Hasil dari pemeriksaan, dari para pembina tidak ada satupun yang mencegah kegiatan susur sungai saat hujan.

Kepala sekolah SMPN 1 Turi sudah dimintai keterangan. Namun, kepsek tidak banyak berperan dalam kegiatan tersebut.

"Untuk tersangka baru belum bisa kami jawab. Proses masih bergulir," ujarnya.

Sementara itu salah satu tersangka IYA mengatakan, saat kejadian cuaca tidak turun hujan. Dia mengklaim, saat itu arus sungai kecil. Dengan pertimbangan itu, dia memberangkatkan siswa untuk susur sungai.

"Saat itu yakin tidak akan terjadi apa-apa, semuanya biasa saja," kata IYA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : iNews.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya

News
| Kamis, 18 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement