Advertisement
Panik Wabah Corona, Stok Masker di Sleman Menipis
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Dinas Kesehatan Sleman mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan isu wabah Corona. Khususnya terkait penggunaan masker, masyarakat diharapkan lebih bijak menggunakannya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Djoko Hastaryo menjelaskan, saat ini Dinas menerapkan kebijakan efisiensi penggunaan masker. Kebijakan tersebut diambil lantaran jumlah masker di pasaran saat ini terbatas. Apalagi stok masker yang dimiliki Dinas sebenarnya untuk persiapan jika erupsi Merapi terjadi.
Advertisement
Menurutnya, stok masker harus tersedia minimal 30% dari jumlah penduduk Sleman. Hanya saja jumlah masker saat ini terus berkurang seiring dengan sulitnya Dinas mendapatkan barang tersebut dari distributor.
"Jumlah masker yang biasa saat ini tinggal sekitar 542.000 lembar dan masker N-95 sekitar 2.420 masker. Kalau dibilang kurang ya kurang, makanya kami lakukan efesiensi agar pendistribusiannya lebih tepat," katanya, Selasa (2/3/2020).
Dijelaskan Djoko, di Puskesmas rata-rata stok masker yang disediakan 1.000 lembar per Puskesmas. Masker tersebut biasanya digratiskan bagi pengunjung yang membutuhkan. Namun saat ini, pihaknya meminta Puskesmas agar hanya memberikan masker kepada pasien yang sudah diperiksa dan sakit.
Penggunaan masker saat ini diprioritaskan bagi pasien ISPA, mengarah pneumonia, batuk pilek dan sesak napas. "Masyarakat yang sehat dan tidak sakit tidak perlu menggunakan masker. Cukup dengan menjaga kondisi tubuh agar fit," katanya.
Seiring merebaknya wabah Corona, Dinkes berharap agar masyarakat lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus tersebut. Selain PHBS, warga juga diminta untuk selalu menjaga kondisi tubuh tetap fit, rajin berolah raga dan mengonsumsi vitamin dan jamu.
Dinas, katanya, meminta agar seluruh Puskesmas untuk tidak menyepelekan pasien dengan gejala ISPA. Penanganan pasien ini juga harus dilengkapi dengan wawancara. "Jika ada gejala demam, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas, apalagi ada kontak kunjungan dari luar negeri, harus dirujuk Sarjito atau panembahan Senopati," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Timnas Wanita U-17 Indonesia Babak Belur Dihajar Filipina 6-1 di Gianyar Bali
- Berita Duka: Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Dimakamkan di TMP Bantul
- Daftar 23 Caleg Terpilih DPRD Wonogiri Non-PDIP, Terbanyak dari Partai Golkar
- PSSI Terus Lobi Klub Elkan Baggott & Justin Hubner Jelang Laga Timnas vs Guinea
Berita Pilihan
Advertisement
Muhadjir Sebut Jokowi Perintahkan Para Menteri untuk Bangun Rest Area Lebih Banyak
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
- Jadwal Keberangkatan Bus Damri untuk Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement