Advertisement
Covid-19, Pemkab Bantul Kucurkan Rp9,6 Miliar untuk Pengadaan APD
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul mengucurkan anggaran Rp9,6 miliar untuk pengadaan alat pelindung diri maupun kebutuhan alat kesehatan lainnya guna penanganan pasien terindikasi terinfeksi corona virus disease 2019 (Covid-19) di daerah ini.
"Pada hari ini kami meluncurkan anggaran dana senilai Rp9,6 miliar, yang semuanya [anggaran] rata-rata untuk kebutuhan APD [alat pelindung diri]," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis saat konferensi pers kasus Covid-19 di Halaman Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Selasa (24/3/2020).
Advertisement
Dia mengatakan, anggaran yang bersumber dari Dana Tak Terduga (DTT) Bantul itu digelontorkan untuk dua instansi yaitu Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati yang telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan pasien terindikasi virus yang kini menjadi pandemi global itu.
"Tadi pagi dapat laporan dari BKAD [Badan Keuangan dan Aset Daerah] untuk rumah sakit ternyata kebutuhannya tidak Rp3,26 miliar, tetapi Rp3,6 miliar, sehingga kalau ditambahkan dengan Dinkes yang sebesar Rp6 miliar menjadi Rp9,6 miliar, hari ini sudah [digelontorkan]," katanya.
Akan tetapi, kata Helmi, secara detail kebutuhan APD dan kebutuhan alat medis lainnya ada di masing-masing lembaga tersebut. "Uangnya dari DTT, karena ternyata setelah kami cermati di DTT kita ada sebesar Rp15 miliar yang bisa dimanfaatkan," katanya.
Sekda mengatakan, terkait kebutuhan APD yang sesuai standar penanganan Covid-19, sampai saat ini masih dalam proses pendataan berapa kebutuhan total, akan tetapi secara bertahap Pemkab Bantul akan memenuhi kebutuhan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan khususnya Dinkes dan RSUD.
"Pada saat ini ada beberapa APD yang mengalami kekurangan, bahkan kesulitan dalam pengadaan, misalnya masker N 95 yang sampai saat ini susah didapatkan dan alat untuk mendeteksi liur bagi pasien yang akan menjadi sarana untuk laboratorium," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, RSUD Panembahan Senopati juga memberikan kesempatan kepada lembaga manapun yang ingin menyumbangkan atau menyisihkan sebagian kemampuan untuk membantu alat-alat. "Dan beberapa lembaga sudah menawarkan untuk bisa membantu," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, bahwa perkembangan kasus corona di Bantul per 24 Maret hingga pukul 14.30 WIB tercatat sebanyak 19 pasien dalam pengawasan (PDP), satu di antaranya positif terinfeksi.
"Pasien yang sedang rawat inap atau PDP berjumlah 19 orang, pasien terkonfirmasi positif satu orang, kemudian ODP [orang dalam pemantauan] dua orang. Pasien terkonfirmasi positif kami keluarkan dari kriteria PDP," kata Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Aplikator Ojek Online Sepakati Aturan di Bali
- Usulan Kuota LPG 3 Kg di Sumsel Tahun Ini Naik 55,5%
- KAI Logistik Reaktivasi Terminal Barang Stasiun Kretek Jateng
- SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
- SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
- Pilkada untuk Siapa?
- Sinyal dari Pidato Prabowo
Berita Pilihan
Advertisement
Fakta Baru! Pembangunan Pagar Laut 30 Km di Tangerang di Luar Proyek Strategis Nasional
Advertisement
Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah
Advertisement
Berita Populer
- Nihil Kematian, Warga Gunungkidul Tetap Diminta Waspadai Penyebaran Leptospirosis
- 103 Gepeng dan ODGJ Terjaring Razia Satpol PP Jogja, Ada yang dari Luar Daerah
- Tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman Masuki Tahap Erection Girder Perdana
- Warga Ngentakrejo Lendah Minta Dibangunkan Embung, Pemkab Kulonprogo: APBD Terbatas
- Pakar Sebut Pemberian Konsesi Tambang Kepada Perguruan Tinggi Menabrak UU Pendidikan
Advertisement
Advertisement