Advertisement
Sedih, Perawat di Jogja yang Rawat Pasien Positif Covid-19 Justru Didiskriminasikan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sejumlah petugas medis di Gedongtengen, Kota Jogja mendapat perlakuan diskriminatif setelah merawat pasien positif Covid-19.
Sebelumnya sejumlah tenaga kesehatan Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta merasa khawatir akan kondisi mereka. Sebab beberapa waktu lalu mereka sempat menangani satu pasien yang positif Covid-19 pada 3 Maret 2020 lalu.
Advertisement
Meski sudah melakukan uji swab pada 14 Maret 2020 lalu di BBTKLPP DIY, hingga kini mereka belum juga mendapatkan hasilnya padahal mereka merasakan gejala sakit.
"Tanggal 14 Maret semuanya mengeluh sakit. Ada yang radang tenggorokan dan sebagainya, ini seperti yang masuk gejala Covid-19. Lalu dilakukan tes swab. Namun sampai hari ini kami belum tahu hasilnya seperti apa karena belum disampaikan, katanya masih antre. Sampai hari ini ada dua tenaga kesehatan yakni dokter dan perawat yang masih kami rumahkan," ungkap Kepala Puskesmas Gedongtengen, dr Tri Kusumo saat dihubungi, Kamis 26/03/2020) sore.
Menurut Tri, karena hasil lab belum keluar hingga 14 hari masa inkubasi berakhir, para tenaga kesehatan itu menjalani isolasi pribadi. Selama 14 hari hingga saat ini masih ada dua tenaga kesehatan yang belum kembali bekerja karena memiliki penyakit bawaan.
Di antaranya perawat yang punya penyakit diabetes, hipertensi dan jantung. Sedangkan tiga tenaga kesehatan yang sudah membaik lainnya saat ini sudah bekerja kembali.
Sebab puskesmas tersebut membutuhkan tenaga mereka. Saat ini mereka kekurangan orang, sementara pelayanan terus harus dilakukan.
Namun sayangnya para tenaga kesehatan tersebut mendapatkan stigma miring. Bahkan dari sesama tenaga kesehatan yang takut tertular.
"Contohnya saat minta ukur air, kami bayar mereka tak mau menerima uangnya langsung, minta diletakkan karena takut tertular katanya. Rasanya sedih sekali," ceritanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Mendaftar Cawawali di PDIP, Mayasari Timur Ingin Perbaiki Kerusakan Konstitusi
- Berita Terpopuler: Rober & Prihanto Ambil Formulir di PDIP-Bullying di Semarang
- Wawali Solo Sebut Penyebab Kebakaran di Kelurahan Manahan Masih Diinvestigasi
- Mau Dolan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Sukoharjo Minggu 19 Mei 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Sleman: Kustini, Danang dan Harda Berebut Tiket dari PDIP
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Kampanye Makan Ikan Akan Digelar di Gunungkidul
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
Advertisement
Advertisement