Advertisement
Jamin Kehidupan Warga Jogja Selama Corona, Ini Program yang Disiapkan Pemkot
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Untuk menunjang kebutuhan hidup masyarakat rentan selama masa pandemi, pemerintah menggulirkan Program Keluarga Harapan (PKH). Di Jogja, program ini menyasar Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial (KSJPS) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kepala Dinas Sosial Kota Jogja, Agus Sudrajat, menjelaskan saat ini PKH masih dimatangkan mekanismenya di tingkat provinsi. "Sasarannya KSJPS dan DTKS, utamanya keluraga yang menjadi irisan keduanya," katanya, Kamis (1/4/2020).
Advertisement
Sembari menunggu keputusan Pemda DIY, dinasnya telah memilah data penduduk yang akan menerima PKH. Dia juga memastikan nantinya jumlah PKH dan nominal bantuannya bertambah, baik nominal maupun jumlah penerimanya. "Penerima PKH saat ini sekitar 14.300 keluarga terdiri dari sekitar 36.000 jiwa," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, Dinsos Jogja sedang menyiapkan beberapa hal terkait penanganan Corona, yang ia sebut sebagai Jaring Sosial. Tiga item utama dalam upaya ini yakni pendataan, penyaluran bantuan dan evaluasi bantuan.
Untuk itu, dinasnya mendorong masyarakat di tingkat RW menyiapkan posko penanganan Corona. Posko ini akan dipakai untuk memudahkan koordinasi pendistribusian bantuan dari Pemkot ke wilayah.
Dia juga mendorong masyarakat untuk dapat mengupayakan dapur partisipasi untuk meringankan beban masyarakat yang pendapatannya berkurang akibat pandemi. Sementara dinasnya sedang menyiapkan dapur umum khusus untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
“Dapur umum ini akan dibuka sekaligus dengan tempat karantina yang akan digunakan bagi ODP yang baru pulang dari daerah episentrum Corona dan ditolak masyarakat,” ucap dia.
Wakil Walikota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan saat ini Pemkot sedang menghitung berapa pengurangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat Corona dan apa saja anggaran yang bisa dialihkan untuk penanganan Corona.
"Kami sedang reschedule APBD untuk penanganan Corona. Apa saja kegiatan yang bisa dicancel dan dialihkan ke penanganan corona. Selain pnanganan, kami mengupayakan agar reschedule ini juga bisa membangkitkan produktivitas ekonomi masyarakat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil, Komunikasi dengan Partai Lain Terus Berlanjut
- Study Tour SMA/SMK/SLB Negeri di Solo dan Sukoharjo Sudah Lama Dilarang
- Kasus Bak Gunung Es, Jogja Bikin Sekolah untuk Perempuan Penyintas Kekerasan
- Pendaftaran Ditutup, 2 Figur Eksternal Daftar Bakal Cawabup PDIP Sukoharjo
Berita Pilihan
Advertisement
Menhub Budi Karya Sebut Pembangunan Infrastruktur Transportasi Meningkat Selama 10 Tahun Terakhir
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Nadiem Luncurkan Indonesian Heritage Agency Di Vredeburg
- Harga Bawang Masih Tinggi di Pasaran, Disperindag DIY Gencarkan Operasi Pasar
- Pergelaran Macapat Rikat Rakit Raket 2024, Tekad Kuat Untuk Menjaga Identitas Yogyakarta
- Panduan Pendaftaran ASPD untuk Siswa Luar DIY, Cek di Sini
- Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Ikut Mendaftar sebagai Calon Walikota Jogja di Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement