Advertisement
Terkena Dampak Corona, Ribuan Tenaga Kerja Kulonprogo Kehilangan Penghasilan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kulonprogo mencatat 2.010 pekerja asal Kulonprogo terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat dampak ekonomi yang muncul karena pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) hingga Kamis (9/4/2020).
Jumlah itu berdasarkan laporan yang diterima Disnakertrans Kulonprogo dari 88 perusahaan dan institusi yang tersebar di Kulonprogo, luar daerah, maupun mancanegara.
Advertisement
"Akibat wabah corona, perusahaan tempat para pekerja ini mencari nafkah, mengambil berbagai kebijakan, ada yang melakukan PHK, merumahkan dengan gaji tidak full, dan beberapa merumahkan tanpa gaji," kata Kepala Disnakertrans Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana, Senin (13/4).
Disnakertrans mengusulkan agar para pekerja ikut dalam program Kartu Pra Kerja. Dari 2.010 tenaga kerja terdampak tersebut, yang bersedia serta memenuhi syarat untuk diusulkan sebanyak 1.848 orang. "Usulan ini secara berjenjang dari Kabupaten/Kota ke Dinas Nakertrans DIY untuk selanjutnya dikirim ke Kemenaker RI dan akan dikompilasi di Kemenko Perekonomian," ujarnya.
Di samping itu, proses verifikasi terhadap calon penerima program Kartu Pra Kerja juga dilakukan secara berjenjang. Masing masing Kementerian, seperti Pariwisata, Perdagangan, Industri Koperasi UMKM juga melakukan pendataan sesuai sektornya masing-masing.
"Kami mengusahakan agar para pekerja terdampak ini bisa memperoleh bantuan lewat program tersebut," ucapnya.
Salah satu pekerja terdampak, Ridwan Hanafi, 25, mengaku cukup kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi setelah dirumahkan oleh perusahaan tekstil tempatnya kerja. Pasalnya selama dirumahkan, ia tidak mendapat upah sepeserpun.
"Terpaksa bongkar celengan, kalau enggak gitu, saya bisa enggak makan," ujar pria asal Kapanewon Girimulyo, itu.
Ridwan berharap pemerintah bisa memperihatinkan kondisi para tenaga kerja terdampak. Orang-orang sepertinya, kata Ridwan, tidak menuntut banyak, yang terpenting kebutuhan pokok untuk kehidupan sehari-hari dapat terpenuhi.
Jika Ridwan telah terdampak, berbeda halnya dengan Ridha Junyanto, 30, asal Kapanewon Panjatan. Karyawan dari salah satu perusahaan media itu saat ini memang masih bisa bekerja. Namun, akibat pandemi Corona, kondisi keuangan perusahaannya limbung dan muncul kabar akan dilakukan pengurangan jumlah tenaga kerja.
"Kabarnya sudah santer banget, [pengurangan tenaga kerja] nah takutnya jika sampai hal itu terjadi saya bisa diputus kontrak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Lukisan Sujiwo Tejo Dibeli SYL Rp200 Juta, Uangnya Pinjam Vendor Kementan
- Mengenal Si Olen, Maskot Pilkada Klaten yang Diluncurkan di Konser Guyon Waton
- Timnas Wanita U-17 Indonesia Babak Belur Dihajar Filipina 6-1 di Gianyar Bali
- Berita Duka: Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Dimakamkan di TMP Bantul
Berita Pilihan
Advertisement
Muhadjir Sebut Jokowi Perintahkan Para Menteri untuk Bangun Rest Area Lebih Banyak
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
- Jadwal Keberangkatan Bus Damri untuk Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement