Advertisement
Desainer Bikin Poster Gratis untuk UMKM
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian sebagian besar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) melemah bahkan tidak lagi berproduksi. Merespons hal ini, sejumlah desainer grafis berinisiatif membuat gerakan Rame-Rame Desain Gratis bagi para pelaku UMKM terdampak Covid-19.
Salah satu desainer grafis yang terlibat dalam gerakan ini, Muhammad Anang wijaya, menjelaskan gerakan ini bermula dari keresahan mandeknya perekonomian kecil di sekitarnya. “Digagas salah satu desainer grafis Jogja, Panji, awal April lalu,” ujarnya, Senin (20/4/2020).
Advertisement
Awalnya, Panji dan beberapa kawan sesama desainer grafis membentuk komunitas Rencang Rancang yang kemudian Rame-Rame Desain Gratis menjadi salah satu kegiatan komunitas ini. Saat ini, sudah ada sekitar 30 desainer grafis dari beberapa daerah di Indonesia yang terlibat.
Dalam gerakan ini, kelompoknya menawarkan bantuan untuk mendesainkan poster atau leaflet dalam format digital untuk produk UMKM. Bagi UMKM yang tertarik, untuk mendapatkan desain ini cukup dengan menghubungi admin, mengirimkan data dan tunggu desain jadi.
Rencang Rancang hanya membuatkan satu desain untuk setiap UMKM secara gratis. Desain ini bisa diunggah oleh UMKM melalui sosial medianya atau status Whatsapp. “Setiap desain bisa satu sampai empat hari, tergantung pengerjaannya,” katanya.
Tidak semua pelaku UMKM bisa mendapatkan desain gratis. Komunitasnya menerapkan kriteria tertentu, yakni diutamakan pengusaha kecil dan bidangnya meliputi peternakan, perkebunan, bahan makanan dan alat kesehatan yang penjualannya macet.
Dari awal April sampai saat ini, komunitasnya teah membuatkan desain untuk sekitar 20 UMKM, di antaranya memproduksi ayam potong, masker, wedang uwuh, servis pendingin udara, kuliner gudeg, ayam goreng, jus, madu, kopi, salad dan lainnya. “Kami ingin ekonomi tetap bergerak,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil (UKM) Dinas Koperasi UKM Nakertrans Kota Jogja, Rihari Wulandari, mengungkapkan pandemi memang memukul banyak pelaku UMKM sehingga tidak bisa produksi. Beberapa yang masih bertahan mencoba membuat produk baru seperti masker.
“Mereka kesulitan mendapat bahan dasar dan susah mempromosikan hasil produksinya. Kami melakukan pendataan terdapat sekitar 1.000 UMKM yang terdampak,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Mendaftar Cawawali di PDIP, Mayasari Timur Ingin Perbaiki Kerusakan Konstitusi
- Berita Terpopuler: Rober & Prihanto Ambil Formulir di PDIP-Bullying di Semarang
- Wawali Solo Sebut Penyebab Kebakaran di Kelurahan Manahan Masih Diinvestigasi
- Mau Dolan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Sukoharjo Minggu 19 Mei 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Sleman: Kustini, Danang dan Harda Berebut Tiket dari PDIP
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Kampanye Makan Ikan Akan Digelar di Gunungkidul
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
Advertisement
Advertisement