Advertisement
7 Karyawan Positif Covid-19, Penutupan Indogrosir Diperpanjang Sampai 14 Hari
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan terdapat enam penambahan kasus positif Corona dari klaster Indogrosir selama dua hari terakhir.
Tiga pekerja Indogrosir yang beralamat di Bantul dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (8/5/2020) dan tiga lagi, yakni pekerja yang beralamat di Sleman, dinyatakan positif Covid-19 pada Minggu (10/5/2020).
Advertisement
Sementara, kasus positif pertama klaster Indogrosir, yakni pasien dengan identifikasi Kasus 79 dinyatakan sembuh. Kendati demikian, sampai saat ini tim medis dan pemerintah belum mengetahui dari mana pasien Kasus 79 tersebut tertular. "Belum diketahui tertular dari mana," ujar Berty, Minggu.
Kasus 79 adalah pria yang beralamat di Depok, Sleman, yang dilaporkan positif Covid-19 pada 24 April lalu. Pria ini, kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo, tidak terbuka menjelaskan latar belakangnya saat ketahuan positif Covid-19. Akibatnya, virus menyebar ke hipermarket yang berada di Jl. Magelang, Sinduadi, Mlati, Sleman, tersebut.
Sementara sebanyak 54 pasien dalam pengawasan (PDP) dari klaster ini yang telah dinyatakan reaktif melalui rapid diagnostic test masih menunggu hasil swab.
Tujuh kasus baru positif Covid-19 di DIY ditemukan pada Minggu ini. Enam dari tujuh tambahan tersebut merupakan hasil penelusuran klaster besar Jamaah Tabligh, Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GBIP), dan Indogrosir.
Tujuh pasien positif Covid-19 terbaru diidentifikasi sebagai Kasus 149, perempuan 57 tahun warga Bantul; Kasus 150, perempuan 38 tahun warga Sleman; Kasus 151, laki-laki 55 tahun warga Sleman; Kasus 152, laki-laki 37 tahun warga Sleman; Kasus 153, laki-laki 28 tahun berkewarganegaraan India; Kasus 154, laki-laki 76 tahun berkerwarganegaraan India; dan Kasus 155, laki-laki 28 tahun warga Sleman.
Berty Murtiningsih menuturkan Kasus 149 adalah bagian klaster Gereja, sedangkan Kasus 150, 151 dan 155 adalah karyawan Indogrosir. Sementara, Kasus 153 dan 154 bagian klaster Jamaah Tabligh, dan Kasus 152 diketahui pernah menjalin kontak dengan pasien positif Covid-19.
Dinas Kesehatan terus berupaya untuk berkoordinasi dengan sejumlah kabupaten, salah satunya Bantul, yang warganya bekerja di Indogrosir.
“Tracing [penelusuran] sesama pegawai akan kami tangani, tetapi apabila karyawan tersebut punya riwayat kontak dengan keluarga atau tetangga nanti akan dilaksanakan tracing oleh teman-teman dari kabupaten Bantul,” kata Joko Hastaryo.
Dari rapid test yang telah dilaksanakan sejak Sabtu (2/5/2020), ada 60 dari 344 pekerja yang reaktif. Sampai sekarang Indogrosir masih tutup.
“Penutupan sudah dilakukan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan sudah melalui diskusi dengan manajemen Indogrosir. Gugus tugas akan memperpanjang masa penutupan Indogrosir selama 14 hari. Penutupan sudah dimulai sejak Selasa [5/5/2020] lalu, jadi masih ada sembilan hari lagi penutupan Indogrosir,” ucap Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Landa Pacitan, BMKG Jelaskan Penyebabnya
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- PPDB DIY 2024: Ini Jadwal ASPD Siswa Luar Daerah Akan Mendaftar SMA/SMK di Jogja
- Bersih-Bersih TPA Piyungan Butuh Waktu hingga Tiga Bulan
- Viral Pesepakbola Radja Nainggolan Naik Becak Keliling Kota Jogja
- 10 Kelurahan di Jogja Jadi Sasaran Skrining TBC
- Konsultasi Jalur Perseorangan Pilkada 2024, Satu Orang Mendatangi KPU Kota Jogja
Advertisement
Advertisement