Advertisement
Warga Berbelanja Meningkat Jelang Lebaran, Pengunjung Pasar di Sleman Tak Jaga Jarak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Empat hari jelang Hari Raya Idulfitri, Pasar Sleman dan Pasar Rejodani terpantau mulai terjadi peningkatan pengunjung.
Penumpukan di beberapa los pasar juga terlihat sejak pukul 05.30 WIB. Sayangnya, masih ada pengunjung yang tidak mematuhi anjuran untuk menjaga jarak dan memakai masker.
Advertisement
Penumpukan pengujung itu salah satunya terlihat di los-los sayuran Pasar Sleman. Sementara los-los lainnya terpantau masih lengang. Yani, 46, salah seorang pedagang di sana mengaku memang ada peningkatan. Hanya saja, jumlahnya tidak begitu signifikan daripada hari-hari sebelumnya.
"Ya tetap ada sih, tapi ya jumlahnya tidak banyak. Masih kalah jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," katanya, Kamis (21/5/2020).
Lain hal dengan Pasar Rejodani, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Di sana, penumpukan pengujung terjadi di hampir semua penjuru pasar. Selain karena peningkatan pengunjung, faktor lain yang menyebabkan penumpukan tidak lain karena sempitnya kapasitas pasar.
Lurah Pasar Rejodani, Supriyanto mengatakan jalan yang berada di dalam pasar tidak cukup lebar untuk menampung lonjakan pengunjung yang terjadi setiap pagi. Hal itulah yang menurutnya cukup sulit menegakkan pembatasan fisik di sana. Ketika ditemui Harianjogja.com, ia sedang berada di tengah kerumunan, mengangkat megafon sambil memberikan peringatan kepada pengunjung.
"Ada kerumunan dan ada yang gak pakai masker. Kata mereka [pengunjung] lupa. Padahal saya keliling pasar sambil ngasih peringatan ke pengunjung sampai kering kerongkongan saya kering. Tapi ya tetap susah," keluh laki-laki yang akrab disapa Yanto itu.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti memprediksi puncak peningkatan pengujung akan terjadi pada Sabtu (23/5/2020) mendatang atau sehari sebelum Idulfitri. Kendati begitu, jumlahnya tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Menurut perempuan yang akrab disapa Kurnia itu momen pencairan bansos yang dilakukan mendekati hari raya mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Secara otomatis, hal itu juga memicu terjadinya peningkatan pengunjung di pasar.
"Kebetulan ini pas momen bantuan sosial cair dan masyarakat tetap punya kebetulan untuk lebaran," katanya kepada Harian Jogja melalui pesan singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Eks Kepala Bea Cukai Jogja Eko Darmanto Diduga Lakukan Pencucian Uang Capai Rp37,7 Miliar
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
Advertisement
Advertisement