Advertisement
Begini Cara Petani Gunungkidul Lepas dari Jerat Impor Bawang Putih
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kelompok Tani (Klomtan) Gemah Ripah di Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, terus berupaya mengembangkan bawang putih lokal jenis lumbu putih. Diharapkan dengan budi daya ini bisa mengurangi permintaan bawang putih impor yang selama ini mendominasi di pasaran.
Ketua Klomtan Gemah Ripah, Sugiman, mengatakan wilayah Gunungkidul memiliki varietas bawang putih lokal jenis lumbu putih. Bawang jenis ini sudah dikembangkan sejak awal 2000. Namun usaha budi daya sempat terhenti karena gempuran bawang putih impor.
Advertisement
Meski demikian, upaya budi daya dihidupkan kembali sejak beberapa tahun lalu. Hingga sekarang sudah mulai membuahkan hasil, meski hasil panen belum bisa dijual karena difokuskan untuk pembenihan. “Dua tahun lalu ada dua kelompok tani yang membudidayakan. Awalnya panen hanya 35 kilogram, tetapi sekarang sudah meningkat menjadi 217 kilogram,” katanya kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).
Menurut dia, panen bawang putih varietas lokal ini masih terus dikembangkan agar bibit yang dimiliki bisa lebih banyak sehingga pembudidayaan bisa dilakukan secara lebih masif. “Kami terus berupaya mengembangkan agar bawang putih lokal bisa tetap eksis di tengah gempuran bawang impor,” kata Sugiman.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengapresiasi upaya pengembangan bawang putih varietas lokal yang dilakukan sejumlah petani di kapanewon Playen. Menurut dia, budi daya dibutuhkan agar keberadaannya tidak punah. “Harus dilestarikan,” katanya.
Bambang mengakui dari sisi ukuran varietas ini lebih kecil ketimbangkan bawang putih impor. Namun meski kecil bawang putih lokal memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat. “Dengan terus membudidayakan, maka nantinya bisa dijual ke pasaran sehingga ketergantungan terhadap impor bisa dikurangi,” katanya.
Untuk saat ini belum banyak petani yang mengembangkan bawang putih jenis lokal. Pasalnya, budi daya baru dilakukan oleh petani di Kapanewon Playen, salah satunya di Kalurahan Logandeng. Guna pengembangan dengan memperluas area tanaman, DPP menyiapkan benih bawang putih jenis lumbu putih seberat 70 kilogram. “Kami tawarkan ke petani agar ikut membudidayakannya. Semakin banyak benih, maka potensi pengembangan lebih maksimal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Sabtu 27 April 2024
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 27 April 2024: Tol Jogja-Bawen hingga Vietnam Gagal Melaju ke Semifinal Piala Asia
Advertisement
Advertisement