Advertisement
Berisiko Penularan Corona! Ini 6 Kecamatan di Bantul yang Masuk Zona Kuning
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi Coronavirus Disease atau Covid-19 kembali merilis katogori risiko penularan Covid-19 tiap kecamatan sampai desa.
Dari data yang dirilis hampir semua kecamatan di Bantul sudah dalam posisi hijau atau tidak terdampak. Hanya enam kecamatan yang masuk zona kuning atau resiko penularan rendah dari total 17 kecamatan di Bantul.
Advertisement
Data yang dirilis tersebut merupakan hasil pemantauan per 9 Juni-22 Juni mendatang. Keenam kecamatan yang masuk zona kuning adalah Kecamatan Banguntapan, Imogri, Pajangan, Pandak, dan piyungan, dan Pleret.
Zona kuning di enam desa tersebut tidak sepenuhnya dalam satu wilayah, melainkan hanya desa tertentu. Hanya Banguntapan yang paling banyak desanya masuk zona kuning, yakni Desa Banguntapan, Baturetno, Jampidan, dan Tamanan. Banyaknya zona kuning di Banguntapan karena pasien positif di Bantul paling banyak di Banguntapan. Dari delapan pasien terkonfirmasi positif yang masih dirawat di rumah sakit, enam di antaranya dari Banguntapan. Dua lainnya ada di Pandak dan Piyungan.
Sementara Piyungan yang masuk zona kuning ada di Desa Srimartani dan Sitimulyo. Zona kuning di Sedayu ada di Desa Argodadi; Guwosari Kecamatan Pajangan, Gilangharjo Kecamatan Pandak; Selopamioro Imogiri; dan Wonokromo Pleret.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Covid-19, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan zonasi resiko penularan Covid-19 sebagai panduan masyarakat dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Menurut dia, terdapat banyak perubahan tingkat resiko penularan Covid-19 dua pekan terakhir dari sedang ke rendah, bahkan ke zona hijau atau tidak terdampak. “Beberapa wilayah yang kemarin zona kuning sudah banyak menjadi hijau,” kata Sri Wahyu, saat ditemui disela-sela pemantauan Rapid Test di pasar Bantul, Kamis (25/6/2020).
Meski banyak yang zona hijau, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap ketaatan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Pemantauan dilakukan oleh Gugus Tugas tingkat kabupaten, kecamatan, sampai desa, “Supaya yang hijau tetap hijau,” ucap dia.
BACA JUGA: Pemda DIY Putuskan Perpanjang Masa Tanggap Darurat Covid-19 Hingga 31 Juli
Pria yang akrab disapa Oky ini mengatakan perkembangan pasien positif sampai saat ini masih tetap delapan orang yang masih dalam perawatan di rumah sakit. jumlah tersebut terhitung sejak 24 Juni lalu. Sementara total pasien positif dari Maret sampai saat ini mencapai 68 orang.
Dari jumlah tersebut sembuh 58 orang dan meninggal dunia dua orang. Sementara jumlah Pasien Dalam Perawatan (PDP) sebanyak 31 orang dan Orang Dalam Pengawasan 182 orang.
Oky mengakui akhir-akhir ini pasien terkonfirmasi positif didominasi dari pelaku perjalanan. Mereka terdeteksi dari hasil swab mandiri karena diharuskan membawa surat keterangan sehat dari daerah tujuan. Menurut dia, tren positif dari pelaku perjalanan sebenarnya sudah muncul sejak akhir Mei lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
- Pemda DIY Didorong Implementasikan Pelayanan Publik Berbasis HAM
- Pemda DIY Kirim Nama Calon Pj Wali Kota Jogja dan Pj Bupati Kulonprogo ke Kemendagri
- BEDAH BUKU DPAD DIY: Bekali Orang Tua Cara Mendidik Anak pada Era Digital
- Buka Tutup Depo Sampah di Jogja, Pemkot Pakai Strategi Permainan Dakon
Advertisement
Advertisement