Advertisement
Pembangunan Pagar Alun-Alun Utara Senilai Rp2,3 Miliar di Tengah Pandemi Dinilai Tidak Tepat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Kraton Ngayogyokarta Hadiningrat membangun pagar mengelilingi Alun-Alun Utara senilai Rp2,3 miliar dengan dana keistimewaan. Waktu pembangunan yang berlangsung di tengah masa pandemi Covid-19 dinilai beberapa pihak tidak etis.
Salah satu kritik datang dari kalangan buruh Jogja. Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) DIY, Dani Eko Wiyono, menuturkan sebenarnya pihaknya tidak mempermasalahkan pembangunan pagar, hanya saja waktunya yang tidak tepat. “Tanggal 5 Mei katanya dana APBD tinggal dua bulan lagi, tapi Pemda malah membangun pagar alun-alun,” ujarnya, Jumat (26/6/2020).
Advertisement
Ia menyayangkan pembangunan dengan biaya sebesar itu dilakukan di tengah penderitaan masyarakat akibat pandemi Covid-19, di mana banyak masyarakat yang mengalami penurunan penghasilan bahkan kehilangan pekerjaan sama sekali.
Di samping itu, ia melihat tidak ada sosialisasi kepada masyarakat sampai pembangunan berjalan. Padahal sosialisasi semestinya dilakukan sebelum pembangunan dimulai. Papan proyek pun baru dipasang setelah pembangunan berjalan, yakni pada 11 Juni.
“Pembangunannya di tengah pandemi, di saat rakyat sedang kelaparan. Apalagi setelah pembangunan dimulai, melalui chanel youtube Humas Jogja, Bapak Gubernur mengajak masyarakat untuk tepo seliro. Pertanyaannya Bapak Gubernur sudah belajar atau belum?” kata dia.
Sekretaris Komisi D DPRD DIY, Sofyan Setyo Darmawan, mengatakan tidak mengetahui pasti terkait teknis pembangunan tersebut. “Tapi kemungkinan kontrak sudah dimulai sebelum covid-19, sehingga saat ini tinggal melanjutkan pembangunannya,” ujarnya.
Semua pengadaan barang per 1 April kata dia, dihentikan. Sehingga menurutnya pembangunan pagar itu kemungkinan prosesnya sudah dimulai sebelum April. Sayangnya berdasarkan keterangan di papan proyek, tanggal kontrak baru pada 20 April, dengan waktu pelaksanaan 95 hari kalender oleh PT Universal Inti Konstruksi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, menuturkan pembangunan pagar alun-alun ini menjadi upaya untuk mengembalikan wujud alun-alun seperti sedia kala, yang memang dikelilingi pagar. “Ditargetkan selesai akhir Juli,” katanya.
Pagar ini akan memiliki tiga pintu dan tetap digunakan untuk berbagai kegiatan seremonial Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Sementara untuk kegiatan masyarakat kata dia, masih bisa berlangsung asalkan berkoordinasi dengan pihak Kraton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ganjar-Mahfud Pilih Jadi Oposisi, Gibran Minta Dikawal dari Luar
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Viral Pesepakbola Radja Nainggolan Naik Becak Keliling Kota Jogja
- Cegah Demam Berdarah, Dinkes Jogja Minta Warga Ganti Bak Mandi dengan Ember
- Calon PPK Kota Jogja untuk Pilkada 2024 Dijadwalkan Tes CAT Besok
- Pemda DIY Akan Buka 2.944 Formasi CPNS dan PPPK di 2024, Ini Rinciannya
- Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 7 Mei 2024, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
Advertisement
Advertisement