Advertisement

Pencemaran di Kali Pancuran Jadi Polemik Warga di Dua Wilayah

David Kurniawan
Rabu, 15 Juli 2020 - 20:07 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Pencemaran di Kali Pancuran Jadi Polemik Warga di Dua Wilayah Kondisi Sungai Besole yang tercemar limbah tahu seperti terlihat Kamis (28/2/2019). - Harian Jogja/Dokumen

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pencemaran limbah di Kali Pancuran di Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari, menimbulkan polemik. Muncul saling tuduh antarwarga berkaitan dengan pemicu pencemaran sungai tersebut.

Ketua Program Kali Bersih (Prokasih) Siraman, Sukardi, mengatakan pencemaran di Kali Pancuran sudah berlangsung lama. Ia menduga pencemaran dipicu aktivitas pabrik tahu dan tempe yang membuang sisa hasil produksi secara sembarangan.

Advertisement

Pencemaran tersebut berdampak terhadap ekosistem sungai. Air sungai keruh dan berbau menyengat. Kondisi ini berdampak terhadap habitat ikan di sungai. “Sudah delapan tahun masalah limbah tak terselesaikan. Dulu banyak ikan di sungai, tetapi sekarang sudah jarang,” katanya kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).

Menurut dia, menyelesaikan masalah pencemaran sudah dilakukan. Tetapi hingga sekarang belum ada solusi. “Musyawarah tidak hanya melibatkan warga Besari, Kalurahan Siraman, tetapi juga warga di Dusun Sumbermulyo, Kalurahan Kepek,” katanya.

Koordinasi kedua dusun dilakukan karena di dua wilayah itu ada industri tahu dan tempe. Hanya, menurut Sukardi, usaha yang dijalankan warganya sudah menaati aturan dengan membuat instalasi pengolahan air limbah [IPAL] sehingga tidak dibuang ke sungai. “Yang di hulu [usaha pabrik di Dusun Sumbermulyo] masih membuang ke sungai sehingga airnya tercemar. Ini harus diselesaikan sehingga pencemaran sungai bisa dihilangkan,” katanya.

Pernyataan berbeda diungkapkan oleh Kepala Dusun Sumbermulyo, Dhoris Setiawan. Menurut dia, di wilayahnya ada usaha pabrik tahu dan tempe, tetapi pengusaha sudah tertib membuang limbang ke saluran IPAL yang dimiliki. “Limbahnya sudah dikelola di IPAL. Kalau pun air ada yang dialirkan ke sungai itu sudah melalui proses pengolahan dan dinyatakan aman oleh pihak terkait,” katanya.

Menurut dia, pengecekan IPAL juga dilakukan secara berkala sehingga keberadaannya dapat berfungsi dengan normal. “Untuk mencari sumber pencemaran lebih baik ditelusuri bersama di Kali Pancuran hingga wilayah di dekat Pasar Wonosari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement