Advertisement
Dibagi 5 Ruas, Pembangunan Jalur Alternatif Sleman-Gunungkidul Dilanjutkan 2021
Advertisement
Harianjogja.com, PATUK – Pembangunan jalur alternatif Gunungkidul-Sleman di ruas Ngalang-Ngoro-oro akan akan dilanjutkan tahun depan. Rencananya jalan baru sepanjang 10 kilometer ini akan terbagi dalam lima ruas pengerjaan.
Ruas pertama menghubungkan titik dari Ngoro-oro sampai Kedungkadang, titik kedua menghubungkan antara Kedungkadang-Kepil, titik ketiga Kepil-Bobung. Sedangkan titik keempat menghubungkan Bobung-Ngalang I dan titik kelima menghubungkan Karanganyar sampai perempatan SMP Negeri 1 Gedangsari.
Advertisement
BACA JUGA : Jalan Alternatif Gunungkidul-Sleman Dilanjutkan, Titik
Kepala Seksi Pemeliharaan, Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan, pembangunan jalan alternatif Sleman-Gunungkidul merupakan program dari Pemerintah DIY. Meski demikian, pemkab ikut membantu dalam upaya pengadaan tanah maupun perkembangan dalam pembanguann.
“Sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Rencananya dilanjutkan tahun depan untuk menyambungkan antara titik Ngalang-Ngoro-oro yang sekarang belum tersambung,” kata Wadiyana kepada wartawan, Jumat (14/8/2020).
Meski demikian, ia mengakui bahwa pembangunan di lima ruas tidak dilaksanakan secara bersamaan. Pasalnya, untuk pembangunan di tahun depan hanya dua ruas yakni di titik yang menghubungkan Ngoro-oro dengan Kedungkandang dan titik Karangayar sampai perempatan SMP Negeri 1 Gedangsari. Adapun upaya persiapan pembangunan sudah dimulai dengan melakukan pembersihan di sekitar lokasi.
BACA JUGA : Asyik Pembangungan Jalur Alternatif Desa Ngalang Dilanjutkan
“Kemungkinan untuk bisa selesai secara penuh sampai 2022,” ungkapnya.
Selain membangun jalan alternatif hingga bisa benar-benar terhubung, rencannaya di jalur Ngalang-Ngoro-oro juga dibangun lima jembatan. Rinciannya, dua jembatan sepanjang 200 meter di ruas Kedungkadang-Bobung dan Bobung-Kepil. Sedangkan tiga jembatan lainnya memilik panjang sekitar 70 meter.
“Semuanya didanai oleh Pemerintah DIY,” katanya.
Kepala Kundha Niti Mandala Sastra Tata Sasana atau Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunungkidul, Winaryo mengatakan, didalam rencana pembangunan jalur alternatif Gunungkidul-Sleman, pihaknya ikut membantu. Salah satunya dalam upaya pembebasan lahan untuk pembangunan.
BACA JUGA : Pembebasan Lahan Jalur Alternatif Gunungkidul-Sleman
“Sebelum menggunakan dana keistimewaan di tahun lalu, pengadaan tanah masih menggunakan dana dari APBD kabupaten,” katanya.
Menurut dia, pembebasan lahan di ruas Ngalang sampai Ngoro-oro sudah selesai dilakukan di tahun lalu. Total ada 671 bidang tanah dengan luasan mencapai 25 hektare. Adapun biaya yang dikeluarkan mencapai Rp105 miliar. “Semua sudah beres dan tinggal pembangunannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gerindra Jaring Calon Wali Kota Jogja Lewat Komunikasi Intensif
- Joko Pinurbo Meninggal, Kemendikbudristek: Penyair Legendaris Tuai Beragam Penghargaan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Minggu 28 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Minggu 28 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Minggu 28 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement