Advertisement
Kota Jogja Belum Butuh Shelter Meski Kasus Covid-19 Terus Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO - Kasus Covid-19 di Kota Jogja terus terjadi peningkatan. Hingga Senin (17/8) 36 kasus tercatat masih menjalani perawatan.
Wakil Walikota Jogja, Heroe Poerwadi menyebutkan dari hasil 36 kasus yang ada, sembilan di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19. Sementara sisanya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Advertisement
"Sesuai aturan kementerian OTG isolasi mandiri," jelasnya ditemui pada Selasa (18/8/2020).
BACA JUGA : Corona di DIY Melonjak, Pemda Bersiap Buka Shelter
Banyaknya pasien OTG membuat Kabupaten lain di DIY mengaktifkan shelter yang difungsikan sebagai tempat perawatan pasien tanpa gejala. Namun hingga kini Jogja masih belum menggunakan shelter. Heroe menjelaskan bahwa pihaknya berprinsip bila ada yang harus dirawat di rumah sakit maka akan disiapkan rumah sakit.
"Tetapi ketika rumah sakit tidak mampu lagi kita siapkan lainnya, kalau ada mereka yang perlu dirawat di shelter kita siapkan shelter," jelasnya.
Disebutkan Heroe, saat ini dari 27 OTG yang ada mereka semua dapat menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. "Jadi belum kita butuhkan shelter," ujarnya.
"Kalau ada yang membutuhkan Shelter kita siapkan Shelter, meskipun satu [orang] ya kita siapkan ruangan," imbuh Heroe. Ditambahkan Heroe pasien OTG yang masuk Shelter akan masuk tanggung jawab APBD Kota Jogja sementara yang rumah sakit masuk tanggung jawab Jamkesda.
Selama di rumah Heroe mengatakan pasien OTG dalam pengawasan Camat, Lurah, RT, RW, yang memonitor pasien yang masuk dalam Shelter. "Kalau ada kasus yang diisolasi di Kampung, puskesmas bersama RT dan RW melakukan isolasi bersama," jelasnya.
BACA JUGA : Corona di DIY Terus Meningkat, Kota Jogja Belum Punya
Pihak RT dan RW juga akan melakukan kontrol pengawasan untuk memastikan pasien OTG tidak keluar rumah.
Dalam masa isolasi, pasien OTG akan mendapat multi vitamin dari puskesmas terdekat. "Peralatan obat standar yang kita berikan adalah memberikan tambahan asupan vitamin dan segala macam," terangnya. Hingga saat ini Heroe belum berencana menambah kamar isolasi, namun bila dibutuhkan saat itu juga akan disiapkan.
"Berapa pun orang yang butuh Shelter kita akan siapkan meskipun kita tidak menyiapkan secara khusus tapi kita setiap ada masalah kita bawa," tegasnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Tri Mardoyo menjelaskan bahwa Pemkot Jogja memiliki sistem dalam mengatasi OTG. Bila ada pasien OTG maka pertama kali diminta untuk isolasi di rumah. Tri mengatakan mana kala rumah tidak mampu maka dilimpahkan di wilayah dalam hal ini kelurahan atau kecamatan.
"Kalau kelurahan dan kecamatan tidak mampu bisa membuat surat rekomendasi ke rumah sakit sehingga [pasien OTG] diisolasi di rumah sakit, itu ada aturannya itu," tegas Tri.
Apabila rumah pasien, Kelurahan, Kecamatan, bahkan hingga rumah sakit tidak mampu maka barulah akan diisolasi di Shelter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
- Pemda DIY Didorong Implementasikan Pelayanan Publik Berbasis HAM
- Pemda DIY Kirim Nama Calon Pj Wali Kota Jogja dan Pj Bupati Kulonprogo ke Kemendagri
- BEDAH BUKU DPAD DIY: Bekali Orang Tua Cara Mendidik Anak pada Era Digital
- Buka Tutup Depo Sampah di Jogja, Pemkot Pakai Strategi Permainan Dakon
Advertisement
Advertisement