Advertisement
Budidaya Lele Bioflok Dinilai Menguntungkan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Budidaya lele dengan sistem bioflok yang dilakukan warga RW 11 Kelurahan Pakuncen, Kota Jogja terus berkembang. Salah satu program pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok masyarakat ini kembali membuahkan hasil dengan panen periode yang kedua.
Pengurus kelompok Budidaya Lele bioflok RW 11, Yoni Eko Prasetyo, menuturkan panen periode kedua ini dilakukan pada pertengahan Agustus lalu, yang disaksikan langsung oleh Wakil Walikota Jogja, Heroe Poerwadi. “Belum semua yang dipanen, baru sekitar 34 Kg,” ujarnya, Kamis (20/8).
Advertisement
BACA JUGA : Ini Cara Budidaya Lele Bioflok yang Menguntungkan
Budidaya lele bioflok ini belum lama berlangsung, baru dimulai pada 20 Mei lalu, dengan dukungan dari Pemda DIY. Awalnya, pihaknya diberi bantuan berupa satu unit bioflok, bibit lele, pakan dan nutrisi ikan. Bioflok dikelola oleh 10 warga yang menjadi anggota kelompok.
Bibit awal budidaya ini sebanyak 6.300 ikan lele, berukuran 4/6. Bioflok terus dikembangkan hingga kini terdapat sebanyak enam unit bioflok , yang masing-masing bioflok berisi 1.050 bibit lele. Pada Juli lalu, pihaknya juga sudah memanen sebagian lele. Tidak semua lele dipanen serentak karena ukurannya berbeda-beda.
Hasil panen sebagian dijual dengan harga Rp16.500 per Kg, ada pula yang dikonsumsi warga dan ada yang masukkan dalam kolam pemancingan. Budidaya lele dengan model bioflok cocok diterapkan untuk wilayah perkotaan karena tidak membutuhkan lahan yang luas dibandingkan model tradisional.
Prinsip dasar bioflok yakni memanfaatkan aktivitas mikroorganisme atau bakteri pembentuk flok atau gumpalan yang bisa menghasilkan pakan untuk ternak lele itu sendiri. Budidaya lele bioflok menggunakan kolam berbentuk bulat yang terbuat dari terpal.
BACA JUGA : Ini Kiat Sukseskan Program Lele Bioflok
Pada dasar kolam sambungkan pipa untuk jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Agar tidak kering, pembuangan kotoran harus disertai penambahan air. Kaunggulan kolam bioflok yakni lebih praktis, tidak memakan banyak tempat dan mampu menampung banyak ikan lele.
Lurah Pakuncen, Rian Wulandari, mengapresiasi budidaya lele bioflok ini karena bisa menjadi upaya pemenuhan gizi masyarakat khususnya selama masa pandemic covid-19. “Hasil panen dinikmati oleh warga sendiri, dapur umum dan dapur balita,” ugnkapnya.
Ia berharap warga terus semangat dalam mengelola budidaya lele bioflok ini agar bisa semakin berkembang dan berkelanjutan. Kegiatan ini kata dia, sebagai wujup upaya ketahanan pangan meski dalam keterbatasan dan kondisi ekonomi yang sedang berada pada titik terendah.
Wakil Walikota Jogja, Heroe Poerwadi, berharap kegiatan serupa bisa diterapkan di seluruh kampung yang ada di Kota Jogya. “Rintisan ini bisa diterapkan di seluruh kampung yang ada di Kota Jogja, karena ini tidak memerlukan lahan yang besar,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali: Pelaku Warga Sragen dan Kenal Korban
- Pengusaha Tembaga yang Meninggal Dibunuh Ternyata Pendiri Boyolali Runners
- Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%
- Status Gunung Ruang Masih Awas, Evakuasi Warga Tagulandang Terus Berlanjut
Berita Pilihan
Advertisement
Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku UMKM Kuliner di DIY Diedukasi Mengurus Sertifikasi Halal
- Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
- Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
- Jadwal KRL Solo-Jogja dari Stasiun Balapan Solo, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement