Advertisement
Belum Tahu Kapan Pandemi Berakhir, Gunungkidul Menghemat Penanganan Corona
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul menunda penggunakan Puskesmas 2 Ponjong sebagai lokasi karantina pasien reaktif Corona. Kebijakan dilakukan sebagai upaya efisiensi dan efektivitas penaganan kasus Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan jawatannya mulai melakukan penghematan dalam penaganan Corona. Meski demikian, bukan berarti standar layanan penanganan kasus Covid-19 turun.
Advertisement
BACA JUGA: Muncul Wisata ala Jepang di Tepi Sungai Opak Bantul & Kini Viral
Menurut dia, penghematan dilakukan untuk memperhatikan efektivitas dalam layanan serta efisensi dalam penggunaan anggaran karena pandemi belum diketahui secara pasti kapan akan berakhir. “Makanya prinsip efektifitas dan efisiensi harus diterapkan sehingga semuanya tetap berjalan dengan baik,” katanya, Selasa (15/9/2020).
Salah satu bentuk penghematan adalah menunda penggunaan Puskesmas 2 Ponjong untuk lokasi karantina massal pasien reaktif. “Dengan penundaan, tenaga para medis juga tidak terkuras sehingga bisa bergantian untuk penanganan dengan tenaga kesehatan lainnya,” kata dia.
BACA JUGA: Begini Kondisi Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di Gunungkidul
Keputusan ini juga berkaitan dengan metode pengetesan melalui tes swab sehingga jumlah pasien reaktif bisa sangat berkurang. “Kalau nanti ada penambahan kasus yang signifikan, Puskesmas 2 Ponjong bisa dijadikan lokasi perawatan. Tapi untuk sementara, kebijakan menggunakan sebagai lokasi karantina ditunda,” katanya.
Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, pemkab harus terus fokus dalam upaya pencegahan virus Corona. Dia pun berharap Perbup No.68/2020 terus ditegakkan agar kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan tetap terjaga. “Protokol kesehatan ini harus terus dijalankan karena sebagai upaya mencegah penyebaran yang lebih luas. Jadi, pemkab harus melakukan sosialisasi dan terus berusaha mendisipinkan masyarakat,” katanya.
BACA JUGA: UMY Sudah Mulai Kuliah Tatap Muka, Ini Ketentuannya
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Gunungkidul Saptoyo mengungkapkan pemkab telah mengalokasikan anggaran penanagan Covid-19 sebesar Rp59,6 miliar. Dana penanganan ini tersebar di beberapa organisasi perangkat daerah mulai dari dinas kesehatan, dinas sosial, RSUD Wonosari, RSUD Saptosari dan BPBD. Total dari alokasi tersebut sudah terserap 92,56%. “Total yang sudah digunakan penanganan sebesar Rp55,2 miliar,” katanya.
Meski anggara telah menipis, Saptoyo mengakui masih memiliki dana cadangan yang tersimpan dalam alokasi belanja tidak terduga. Dana ini bisa diambil kapan saja sesuai dengan situasi kedaruratan. “Kami sudah lakukan refocusing anggaran yang mencapai hampir Rp210 miliar. Dari jumlah itu, baru dialokasikan untuk penaganan Corona Rp59,6 miliar. Nanti, kalau anggarannya habis, bisa diambilkan dari belanja tak terduga untuk tambahan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA Jogja, Hanya Rp20.000
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini
- Jadwal KRL Jogja Solo Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Jumat 3 Mei 2024, Paling Pagi Pukul 06.37 WIB
Advertisement
Advertisement