Advertisement

Korban Mutilasi Kalibata City Lulusan Muha, Dikenal Pendiam tapi Berprestasi

Newswire
Minggu, 20 September 2020 - 08:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Korban Mutilasi Kalibata City Lulusan Muha, Dikenal Pendiam tapi Berprestasi Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Rinaldi Harley Wismanu, 32, dikenal sebagai sosok pendiam dan berprestasi selama menjadi siswa di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Muha). Korban mutilasi dua pembunuh sadis LAS, 27, dan DAF, 26, di Apartemen Kalibata City tersebut lulus SMA pada 2006. 

Kabar kematian korban tak ayal sangat mengejutkan pihak sekolah. "Kami ikut berduka cita yang mendalam karena peristiwa yang menimpa Rinaldi. Bapak Ibu Guru di SMA Muha sangat terkejut dan prihatin atas peristiwa yang menimpa Rinaldi," ujar Kepala SMA Muha Yogyakarta Slamet Purwo saat dikonfirmasi, Sabtu (19/9/2020).

Advertisement

Menurut Slamet, selama mengenyam pendidikan di sekolah, almarhum dikenal sebagai siswa yang rajin dan cukup berprestasi di bidang akademik. Namun tak seperti kebanyakan siswa, Rinaldi merupakan sosok yang cukup pendiam.

Walaupun pendiam, Rinaldi bisa bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya, bahkan aktif di sejumlah kegiatan ekstrakurikuler sekolah tersebut.

Baca Juga: Tak Sampai 1 Jam, Puluhan Orang Kena Razia Masker di Tugu Jogja

Pihak sekolah sekian lama tidak terdengar kabar dari Rinaldi. Namun dari informasi yang diterima sekolah, Rinaldi setelah lulu dari SMA Muha melanjutkan pendidikan S1 di UGM dan S2 di Tokyo University of Foreign Studies Jepang.

Kebanggaan tersebut makin terasa saat lulusan mereka tersebut bekerja di perusahaan Jepang yang berbasis di Jakarta, PT Jaya Obayashi, sebagai manajer HRD. Namun, kebanggaan tersebut ternodai oleh aksi keji dua pembunuh yang memutilasi Rinaldi.

Karenanya, sekolah berharap, kasus pembunuhan alumnus mereka tersebut bisa segera dituntaskan. Para pelaku pun diharapkan dihukum setimpal sesuai perbuatan mereka.

Baca Juga: Tingkat Kasus Positif Covid-19 Indonesia Capai 14,2%

Sekolah mendukung upaya pihak kepolisian untuk mengusut kasus, termasuk melakukan tes DNA sebelum jenazah dimakamkan di pemakaman Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman.

"Kami datang ke rumah almarhum untuk mengucapkan duka cita. Sekolah berharap pelaku mutilasi mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan kejinya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tok! MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres pada Senin 22 April Mendatang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement