Advertisement
Ini 2 Puskesmas di Jogja yang Kekinian Ditutup Akibat Terpapar Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dua puskesmas di Jogja kembali ditutup menyusul adanya sejumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19.
Dua puskesmas tersebut yakni Puskesmas Wirobrajan dan Gedongtengen setelah ada tenaga kesehatan di layanan kesehatan tersebut yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Advertisement
“Untuk sementara, masyarakat yang ingin mengakses layanan kesehatan diarahkan ke puskesmas terdekat supaya kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan tetap terpenuhi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani di Yogyakarta, Ahad (20/9/2020).
Menurut dia, pasien yang biasanya mengakses layanan di Puskesmas Wirobrajan dapat mengakses layanan di Puskesmas Ngampilan, sedangkan pasien di Puskesmas Gedongtengen dapat mengakses layanan di Puskesmas Jetis.
Penutupan dua fasilitas layanan kesehatan tersebut akan dilakukan hingga Senin (21/9/2020) dan dilakukan proses disinfeksi selama penutupan layanan.
Di Puskesmas Wirobrajan tercatat tujuh tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan di Puskesmas Gedongtengen terdapat satu tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif. “Untuk di Puskesmas Gedongtengen, masih ada beberapa tenaga kesehatan yang menunggu hasil uji usap (swab),” katanya.
Sebelumnya, penutupan puskesmas juga pernah dilakukan di Puskesmas Kotagede akibat alasan yang sama yaitu muncul kasus terkonfirmasi positif dari pegawai di puskesmas tersebut.
BACA JUGA: HASIL PENELITIAN: Penyintas Covid-19 Alami Kelelahan Berkepanjangan, Kebanyakan Perempuan
“Sudah muncul kasus tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19. Tentunya, hal ini harus menjadi peringatan agar seluruh masyarakat memahami untuk bersama-sama mengendalikan kasus ini. Yang dibutuhkan adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa protokol kesehatan yang harus dipatuhi adalah mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak.
“Tenaga kesehatan ini setiap hari melakukan penelusuran (tracing) kasus karena jumlah yang terpapar terus bertambah. Ini juga menjadi risiko bagi mereka. Kalau semua tenaga kesehatan terpapar, terus siapa yang mau memeriksa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan akan melakukan upaya melatih tenaga puskesmas dan tenaga kesehatan untuk melakukan pengambilan sampel uji usap (swab) dan surveilans.
“Proses tracing, blocking, dan pengambilan sampel uji usap terus dilakukan. Kami melakukan pengambilan uji usap berdasarkan berbagai kajian dan sasaran yang terkontrol dan dinilai berpotensi terpapar,” katanya.
Sedangkan untuk menggelar uji usap massal, kata Heroe, belum akan dilakukan tetapi menunggu kesiapan dan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki. “Banyak nakes yang kini disibukkan melakukan penelusuran (tracing) kasus dan prosesnya sendiri tidak gampang,” katanya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Bawaslu Sragen Buka Pendaftaran Panwascam Pilkada 2024, Baru untuk Existing
- Giliran Komunitas Otomotif Jepara Dukung Kapolda Jateng Maju Cagub Jateng 2024
- BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik
- Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement