Advertisement

Covid-19 Berpotensi Menular di Transportasi Umum, Epidemiolog UGM Minta Penggunaan Masker dengan Benar

Lajeng Padmaratri
Selasa, 22 September 2020 - 18:17 WIB
Bhekti Suryani
Covid-19 Berpotensi Menular di Transportasi Umum, Epidemiolog UGM Minta Penggunaan Masker dengan Benar Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merilis kemungkinan transmisi Covid-19 di transportasi umum. Menanggapi hal ini, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta publik menggunakan masker dengan benar.

Epidemiolog UGM, Bayu Satria menerangkan menurut WHO, penularan Covid-19 saat ini ada dua cara yaitu melalui droplet dan airborne. Maka, seluruh pihak perlu mewaspadainya dengan menggunakan masker dengan benar, termasuk ketika menggunakan transportasi umum.

Advertisement

"Karena kalau transportasi umum, itu biasanya kan ventilasi tertutup. Kalau enggak bagus ventilasinya, risikonya lebih tinggi terjadi penularan," kata Bayu ketika dihubungi Harian Jogja pada Selasa (22/9/2020).

Ia menambahkan, kendati ada ventilasi maupun jendela yang bisa terbuka lebar seperti pada bus kota, namun pembatasan penumpang tetap perlu dilakukan supaya bisa menjaga jarak. "Pesawat itu semua kursi tidak boleh 100% terisi, minimal 50%, tujuannya meminimalisasi penularan," imbuhnya.

Bayu melanjutkan jika hal-hal di atas sulit dihindari, maka penumpang harus menggunakan masker dengan benar. Pemilihan masker juga perlu dipertimbangkan lantaran tidak semua masker efektif mencegah penularan.

"Dapat diminimalisasi dengan masker yang sesuai yakni yang tiga lapis atau masker bedah jika harus naik transportasi umum," kata Bayu.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM, Riris Andono Ahmad. Menurutnya, penularan virus saat perjalanan tidak hanya terjadi di dalam tranportasi umum, melainkan bisa terjadi selama pelaku perjalanan itu beraktivitas di terminal maupun stasiun. Oleh karena itu, penggunaan masker dengan benar perlu digalakkan.

"Kalaupun akan swab saat tiba di lokasi yang dituju, lebih pas kalau dia isolasi dulu lima hari baru uji swab. Sebab kalau tertular di perjalanan, begitu tiba langsung diswab tidak akan positif, karena belum masuk periode infeksiusnya," kata Riris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Kasus DBD di Gunungkidul Mulai Menurun

Kasus DBD di Gunungkidul Mulai Menurun

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gobel Minta Jepang Ajari Smart Farming kepada Petani Muda Indonesia

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement