Advertisement
Covid-19 Berpotensi Menular di Transportasi Umum, Epidemiolog UGM Minta Penggunaan Masker dengan Benar
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merilis kemungkinan transmisi Covid-19 di transportasi umum. Menanggapi hal ini, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta publik menggunakan masker dengan benar.
Epidemiolog UGM, Bayu Satria menerangkan menurut WHO, penularan Covid-19 saat ini ada dua cara yaitu melalui droplet dan airborne. Maka, seluruh pihak perlu mewaspadainya dengan menggunakan masker dengan benar, termasuk ketika menggunakan transportasi umum.
Advertisement
"Karena kalau transportasi umum, itu biasanya kan ventilasi tertutup. Kalau enggak bagus ventilasinya, risikonya lebih tinggi terjadi penularan," kata Bayu ketika dihubungi Harian Jogja pada Selasa (22/9/2020).
Ia menambahkan, kendati ada ventilasi maupun jendela yang bisa terbuka lebar seperti pada bus kota, namun pembatasan penumpang tetap perlu dilakukan supaya bisa menjaga jarak. "Pesawat itu semua kursi tidak boleh 100% terisi, minimal 50%, tujuannya meminimalisasi penularan," imbuhnya.
Bayu melanjutkan jika hal-hal di atas sulit dihindari, maka penumpang harus menggunakan masker dengan benar. Pemilihan masker juga perlu dipertimbangkan lantaran tidak semua masker efektif mencegah penularan.
"Dapat diminimalisasi dengan masker yang sesuai yakni yang tiga lapis atau masker bedah jika harus naik transportasi umum," kata Bayu.
Hal senada disampaikan Kepala Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM, Riris Andono Ahmad. Menurutnya, penularan virus saat perjalanan tidak hanya terjadi di dalam tranportasi umum, melainkan bisa terjadi selama pelaku perjalanan itu beraktivitas di terminal maupun stasiun. Oleh karena itu, penggunaan masker dengan benar perlu digalakkan.
"Kalaupun akan swab saat tiba di lokasi yang dituju, lebih pas kalau dia isolasi dulu lima hari baru uji swab. Sebab kalau tertular di perjalanan, begitu tiba langsung diswab tidak akan positif, karena belum masuk periode infeksiusnya," kata Riris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 33 Petahana Bertahan di DPRD Klaten, Paling Senior Memasuki Periode Ketujuh
- BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI
- Kasus Duel Tukang Angon Bebek di Klaten, Warga Demo Minta Tersangka Dibebaskan
- KPSP Setia Kawan Pasuruan Meraih Miliaran Rupiah dari Hasil Memerah Susu Sapi
Berita Pilihan
Advertisement
Gobel Minta Jepang Ajari Smart Farming kepada Petani Muda Indonesia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku UMKM Kuliner di DIY Diedukasi Mengurus Sertifikasi Halal
- Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
- Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
- Jadwal KRL Solo-Jogja dari Stasiun Balapan Solo, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement