Advertisement
Satpol PP Bubarkan Kerumunan Massa di JJLS
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul, Polisi dan TNI membubarkan kerumunan massa yang ada di sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dari wilayah Kecamatan Sanden sampai Kecamatan Kretek, Sabtu (26/9/2020) malam. Bahkan petugas menutup pintu masuk tempat pemungutan retribusi (TPR) Pantai Samas.
Kepala Satpol PP Bantul, Yulius Suharta mengatakan ada sekitar seribuan orang yang berkerumun di sepanjang JJLS saat petugas datang. Massa berkerumun di beberapa titik untuk menyaksikan layang-layang berbagai ukuran dan variasi tanpa mengindahkan protokol kesehatan Coronavirus Disease atau Covid-19, padahal kerumunan bisa menjadi salah satu media penyebaran Covid-19.
Advertisement
Baca juga: Ditangkap di Dlingo, 2 Terduga Pelaku Klithih Dievakuasi ke Playen
Berkali-kali petugas mengingatkan massa untuk menjaga jarak dan mengenakan masker. “Ketika situasi semakin padat, kami batasi akses masuk terutama yang ke arah timur [Baros] dan ke arah Barat [Pantai Samas],” kata Yulius, saat dihubungi Minggu (27/9/2020).
Pengunjung yang menuju JJLS di TPR pantai Samas diminta putar balik supaya tidak menambah kerumunan.
Sampai sekitar pukul 22.00 WIB, petugas mengimbau agar massa membubarkan diri. Yulius mengatakan aksi pembubaran kerumunan yang dilakukan tim gabungan merupakan bagian dari pendisiplinan protokol kesehatan Covid-19 sesuai Peraturan Bupati Bantul No.79/2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 serta Surat Keputusan Bupati Bantul No.396/2020 tentang Perpanjangan Keempat Status Tanggap Darurat Bencana Covid-19.
Baca juga: Di Depan PBB, Paus Fransiskus Sebut Orang Miskin Harus Dapat Vaksin Covid-19 Terlebih Dahulu
Tidak ada warga atau pelanggaran protokol kesehatan yang diamankan dalam kegiatan tersebut. Tim gabungan hanya memberikan imbauan untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Operasi gabungan tersebut rencannya akan digelar setiap malam Minggu di sepanjang JJLS. “Paling tidak jangan sampai ada pembiaran kerumunan yang bisa jadi media penyebaran Covid-19,” ujar Yulius.
Dari informasi yang diperolehnya hampir setiap malam Minggu kawasan JJLS ramai karena ada kegiatan menerbangkan layang-layang secara bersama. Menurut Yulius kegiatan tersebut tidak resmi seperti festival layang-layang pada umumnya, melainkan bertindak secara pribadi masing-masing. Namun karena situasi pandemi pihaknya tidak merekomendasikan karena mengundang kerumunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Cemburu Istri Kirim Pesan Sayang ke Pria Lain, Suami di Semarang Lakukan KDRT
- Revitalisasi Objek Wisata WGM Wonogiri Lanjut ke Tahap II, Dananya Rp75 Miliar
- Berkah Acara Dekranas di Solo: Sewa Mobil Ramai Dipesan, Produk UMKM Laris
- KA Sembrani Sambar Mobil di Semarang, Netizen: Palang Perlintasan Telat Ditutup
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Melalui Bedah buku, Warga Tukangan Diajak Mengelola Sampah
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara Internasional Jogja Harga Rp20.000, Cek di Sini
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja Hari Ini, Jumat 17 Mei 2024
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 17 Mei 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 17 Mei 2024
Advertisement
Advertisement