Advertisement
KABAR KAMPUS: Pakar UGM Sebut Kecanduan Internet & Game Online Jadi Masalah Mental saat Pandemi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pandemi Covid-19 memunculkan sejumlah persoalan baru terkait dengan kesehatan mental warga. Setidaknya ada tiga persoalan mulai dari pembatasan sosial, adiksi atau kecanduan internet hingga kecanduan game online.
Pakar Kesehatan Jiwa UGM Ronny Tri Wirasto mengtatakan ada tiga persoalan berkaitan dengan kesehatan mental yang banyak muncul di tengah pandemic Covid-19. "Pertama, pembatasan sosial atau social distancing dan kecenderungan mental yang rentan hingga rentan terjadi kekerasan dalam keluarga," katanya dikutip ugm.ac.id.
Advertisement
BACA JUGA : Hari Kesehatan Mental Sedunia, Komunikasi Kunci Cegah
Ia menambahkan pembatasan sosial berpengaruh pada kesehatan mental karena manusia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Jika sebelum pandemi terbiasa berinteraksi langsung dengan orang lain, namun saat pandemi terpaksa harus membatasi melakukan interaksi secara langsung.
“Situasi ini bukanlah hal yang mudah, terlebih di tengah suasana yang penuh dengan ketidakpastian memunculkan rasa cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga depresi. Dengan kata lain kondisi mental menjadi lebih rentan atau labil. Keadaan itu tak jarang memicu perilaku kekerasan di dalam keluarga,” katanya.
Adapun persoalan mental yang kedua adalah terkait penggunaan internet yang meningkat di tengah pandemi. Kebijakan pembatasan sosial membuat internet sebagai bagian penting dalam aktivitas masyarakat hingga menimbulkan adiksi atau kecanduan. Perilaku adiksi internet ini salah satunya karena seseorang mencari informasi terkait Covid-19.
BACA JUGA : Stres karena Ada Pandemi Covid-19? Ini Layanan
Ia mengatakan masalah ketiga di masa pandemi ini juga memunculkan fenomena kecanduan pada game online. Sebab, kondisi yang memaksa harus banyak beraktivitas di rumah menjadikan waktu untuk menyalurkan hobi bermain game online juga semakin banyak.
“Kalau ini berlangsung terus-menerus bisa mengakibatkan kelelahan, over atensi atau perhatian berlebihan terhadap sesuatu, dan menurunnya kesadaran terhadap stimulasi sekitar," ujar Dosen Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM ini.
Persoalan lain, kata dia, kerentanan mental pada pasien yang telah sembuh dari Covid-19 juga menjadi persoalan karena masih adanya stigma atau pelabelan pada pasien di tengah masyarakat. Hal ini menjadikan pasien yang sembuh dari Covid-19 memiliki kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding saat belum terpapar Covid-19.
BACA JUGA : Psikolog: Bercocok Tanam di Rumah Bisa Ciptakan
“Kami mengimbau kepada setiap individu atau masyarakat untuk menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih bagi sekitar. Hingga saat ini perilaku berlebihan menjadi persoalan mental yang menonjol meskipun tidak disadari masyarakat,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pabrik di Purwakarta Tutup, Toko Sepatu Bata di Solo Masih Berjalan Normal
- Berusia 123 Tahun, Pegadaian Luncurkan Buku “Van Leening When History Begins”
- Meriah! SMAN 1 Kartasura Rayakan HUT ke-46 Selama 3 Hari Berturut-turut
- Waketum Gerindra Sebut Eko Patrio Pantas Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Berita Pilihan
Advertisement
Muhadjir Sebut Jokowi Perintahkan Para Menteri untuk Bangun Rest Area Lebih Banyak
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
Advertisement
Advertisement