Advertisement
Kuburan Ambles di TPU Minomartani Pernah Terjadi 5 Tahun Silam hingga Tiga Jenazah Masuk Kolam
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Peristiwa pekuburan ambles di TPU Sasana Mulya Minomartani akibat hujan deras tidak hanya terjadi kali ini. Pada medio lima tahun silam bahwa pernah ambles hingga mengakibatkan jenazah masuk ke kolam.
Juru Kunci TPU Sasana Mulya Minomartani, Tugino mengakui amblesan tidak baru-baru ini saja terjadi. Sekitar lima tahun yang lalu, hujan deras juga menyebabkan sejumlah makam ambles. Bahkan, saat itu beberapa peti jenazah turut terseret arus dan masuk ke area kolam ikan di timur TPU.
Advertisement
"Dulu di samping makam itu belum dibangun talut, jadi sempat tiga peti jenazah terseret dan masuk ke kolam. Ada dua lainnya yang masih di tepi," ujarnya Rabu (4/11/2020).
BACA JUGA : Ratusan Makam di Sleman Ambles Tergerus Hujan
Setelah kejadian itu, pinggiran TPU sebelah timur itu kemudian dibangun talut. Kini, pihak pengelola makam masih menyiapkan saluran air supaya air hujan yang masuk ke area pemakaman tidak membuat makam kembali ambles.
"Sementara ini makam diurug dulu sampai setinggi jalan. Lalu bikin parit sementara. Airnya diarahkan untuk keluar lewat got yang mengarah ke kali samping TPU," kata dia.
Sebelumnya Akibat hujan deras yang mengguyur Dusun Mlandangan, Kalurahan Minomartani, Kapanewon Ngaglik, Sleman pada pekan lalu menyebabkan belasan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasana Mulya Minomartani ambles. Ahli waris kemudian melakukan perbaikan mandiri terhadap amblesan makam tersebut.
Juru Kunci TPU Sasana Mulya Minomartani, Tugino, mengatakan amblesan diperkirakan terjadi lantaran tanah di TPU tersebut tidak kuat menampung air hujan yang masuk. Menurutnya, tanah di TPU yang berdiri sejak 1991 itu merupakan tanah uruk.
BACA JUGA : LONGSOR SLEMAN : Belasan Makam Di Minomartani
"Hujan lebat turun pada Jumat [30/10] kemarin, lalu saya cek ada 12 makam yang nisannya ambles. Selain itu ada empat makam yang ambles tanahnya, tapi nisannya masih tertahan tanah di sekitarnya," kata Tugino.
Setelah musibah amblesan makam itu, pihaknya langsung menghubungi para ahli waris. Kemudian, mulai Selasa (2/11) sejumlah ahli waris melakukan perbaikan mandiri terhadap amblesan makam itu.
"Akan diperbaiki tapi oleh ahli waris. Pengurus makam hanya bantu tanah uruk, sementara tenaga yang mengerjakan dari ahli waris," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- PPDB DIY 2024: Ini Jadwal ASPD Siswa Luar Daerah Akan Mendaftar SMA/SMK di Jogja
- Bersih-Bersih TPA Piyungan Butuh Waktu hingga Tiga Bulan
- Viral Pesepakbola Radja Nainggolan Naik Becak Keliling Kota Jogja
- 10 Kelurahan di Jogja Jadi Sasaran Skrining TBC
- Konsultasi Jalur Perseorangan Pilkada 2024, Satu Orang Mendatangi KPU Kota Jogja
Advertisement
Advertisement