Advertisement
Pilkada Sleman: Pemilih yang Tiba di TPS Langsung Dicek Suhu
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman menegaskan bahwa protokol kesehatan Covid-19 akan diterapkan secara ketat pada pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2020 pada 9 Desember mendatang. Caranya, pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) langsung dicek suhu tubuh.
"Cek suhu tubuh menjadi penting, karena ini bagian dari skrining. Ketika ada pemilih bersuhu tinggi di atas 37, 3 derajat Celcius maka pemilih tersebut kita siapkan bilik khusus," kata Ketua KPU Kabupaten Sleman Trapsi Haryadi di Sleman, Minggu (22/11/2020).
Advertisement
Menurut dia, pemilih yang bersuhu tubuh di atas 37,3 derajat Celcius akan langsung diantar petugas menuju bilik khusus untuk melakukan proses pemungutan di bilik khusus tersebut.
"Bilik khusus ini terpisah dan berjarak dengan bilik suara lain-nya," ucap dia.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pilkada Sleman 2020 dan berjalan cukup lancar.
"Simulasi dilakukan di Padukuhan Kadisobo, Kelurahan Trimulyo Sleman. Simulasi dipandang penting karena kami ingin memberikan beberapa penekanan, pertama simulasi merupakan bagian sosialisasi KPU Sleman untuk pelaksanaan pemungutan sesuai dengan protokol kesehatan," tutur-nya.
Trapsi mengatakan, dalam simulasi tersebut pihaknya juga menyampaikan pada PPK dan PPS serta KPPS bahwa ke depan penghitungan suara menggunakan aplikasi rekapitulasi atau tidak Sirekap.
"Hal ini kami gunakan sebagai alat bantu KPPS di samping menggunakan rekapitulasi secara manual," katanya.
Ia mengatakan, terkait dengan protokol kesehatan pihaknya juga mensimulasikan bagaimana bahwa pemilih itu datang antri dengan berjarak kemudian sebelum masuk TPS itu dilakukan cek suhu tubuh.
"Kemudian juga pemilih harus melakukan cuci tangan setelah itu pemilih diberikan sarung tangan plastik sekali pakai," ujarnya.
Kemudian pemilih duduk di ruang tunggu dengan berjarak dan setelah itu melakukan pemungutan atau pencoblosan.
"Setelah selesai melakukan pemungutan suara yang bersangkutan melepas sarung tangan sekali pakai dan melakukan cuci tangan ketika keluar dari TPS," imbuh-nya.
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi di masyarakat bahwa pelaksanaan Pilkada Sleman diupayakan sangat aman terhadap penyebaran COVID-19.
"Sosialisasi ini perlu disampaikan lebih dini agar memberikan pemahaman kepada calon pemilih untuk tetap datang ke TPS pada saat pemungutan suara tanpa ada rasa takut sehingga partisipasi pemilih akan meningkat," katanya.
Jumlah Pemilih
Pada Pilkada Sleman 2020, ada 794.839 warga Kabupaten Sleman yang memilik hak pilih dalam Pilkada Serentak yang digelar 9 Desember 2020.
"Dari 794.839 DPS, sebanyak 385.940 merupakan laki-laki, dan 408.899 lainnya merupakan perempuan," katanya.
Sementara untuk jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Sleman ada sebanyak 2.124.
"Kapanewon (Kecamatan) Depok adalah Kapanewon dengan TPS terbanyak, yaitu 240 TPS," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
- Ditutup, Timbunan Sampah di TPA Piyungan Mulai Ditata
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA Jogja, Hanya Rp20.000
Advertisement
Advertisement