Advertisement
Sepi Pesanan, Petani Bunga Krisan di Samigaluh Pilih Vakum
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Sebagian besar petani bunga krisan di Kelurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh memilih untuk vakum dari kegiatan budidaya bunga tersebut. Hal ini disebabkan karena sepinya pesanan bunga krisan di masa pandemi Covid-19.
Ketua Paguyuban Pengelola Bunga Krisan Seruni Menoreh Gerbosari, Suharno mengatakan dari 50 anggota paguyuban, hanya tersisa enam yang masih bertahan dalam kegiatan budidaya bunga krisan. Mereka yang bertahan karena masih memiliki cukup tabungan sebagai modal usaha ini.
Advertisement
Sisanya, memilih berhenti, selain karena tidak punya modal, peluang mendapat untung dari usaha ini dalam beberapa waktu ke depan diprediksi sangat minim. Adapula yang beralih menanam sayur tapi hasilnya tidak memuaskan.
"Sejak pandemi, pesanan bunga krisan benar-benar sepi, akibatnya puluhan anggota paguyuban kami memilih berhenti. Namun memang masih ada yang melanjutkan usahanya, itupun bagi yang punya modal, sisanya udah habis," kata Suharno kepada wartawan, Kamis (10/12/2020).
Suharno mengatakan di awal pandemi, pesanan terbilang masih normal. Omzet yang diperoleh sampai Rp6 juta per bulan. Namun nemasuki pertengahan tahun mulai terjadi penurunan hingga benar-benar sepi. Memasuki September-November, sejatinya terjadi peningkatan tapi masih jauh dari keadaan normal.
"Sekarang pesanan sudah mulai ada dari Bantul, Kotabaru, dan Wates tapi jumlahnya masih terbatas. Saat ini para petani juga masih takut melakukan pinjaman karena tidak yakin dengan pasar," ungkapnya.
Terpisah, Lurah Gerbosari, Damar membenarkan kondisi yang sekarang dialami petani bunga Krisan di wilayahnya. Pemerintah kelurahan lanjut dia, telah berupaya membantu para petani dengan mengusulkan mereka masuk dalam penerima bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD). Apabila ada yang tidak masuk kriteria akan dimasukkan ke BLT dari APBD kabupaten maupun provinsi.
"Ini jadi bantuan untuk modal usaha mereka," ujar Damar.
Di samping itu, petani juga dilibatkan untuk menghidupkan agrowisata Bunga Krisan di Gerbosari yang pelaksanaannya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Jika situasi sudah membaik rencananya petani akan kembali menanam bunga krisan dan membentuk pengelola khusus untuk agrowisata tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Terjunkan 40 Petugas, DLH Solo Bersihkan Tempat Nobar Timnas sampai Dini Hari
- 50 Caleg Terpilih Ditetapkan, DPC PDIP Klaten Tunggu Arahan DPD soal KomandanTe
- UKSW Halalbihalal dengan Kepsek dan Guru BK, Jaga Silaturahmi & Kolaborasi
- Jalak Putih, Hewan Hampir Punah Khas Wonogiri Jadi Maskot Pilkada 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Advertisement