Advertisement
Update: Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar 36 Kali Minggu Pagi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Gunung Merapi memuntahkan 20 guguran lava pijar pada Sabtu (16/1/2021) periode 18:00-24:00 WIB. Guguran ini memiliki jarak luncur maksimal 1000 meter ke arah Barat Daya.
Pada aktivitas kegempaan, terjadi 29 gempa guguran, 12 gempa fase banyak, dan empat gempa vulkanik dangkal.
Advertisement
Pasa periode pengamatan Minggu (17/1/2021) pukul 00.00-06.00 WIB tercatat terjadi 36 guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1500 meter ke Barat Daya. Pada aktivitas kegempaan, terjadi 43 gempa guguran dan enam gempa fase banyak.
Saat ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Ada beberapa rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Untuk Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten agar menindaklanjuti perubahan potensi ancaman erupsi Merapi yang terjadi saat ini dalam upaya mitigasi bencana.
Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III juga direkomendasikan untuk dihentikan. Untuk pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan di KRB III Merapi termasuk pendakian ke puncak Merapi.
Masyarakat diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi. Apabila terjadi perubahan aktivitas Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Merapi akan segera ditinjau kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
Advertisement
Advertisement