Advertisement
Kubah Lava Merapi Ternyata Masih Terus Tumbuh, Ini Risikonya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kendati menyusut signifikan setelah erupsi cukup besar pada 27 Januari lalu, kubah lava Gunung Merapi hingga kini masih terus tumbuh sehingga menyebabkan potensi guguran lava dan awan panas masih terus terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan saat ini pertumbuhan kubah lava masih terjadi meski tidak cepat. “Sampai saat ini berdasarkan data monitoring tidak ada tanda-tanda akan adanya runtuhnya kubah bersamaan,” ujarnya, Senin (1/2/2021).
Advertisement
BACA JUGA: Kasus Narkoba di Bantul Justru Meningkat saat Pandemi
Adapun volume kubah lava saat ini sebesar 78.600 meter kubik, dengan laju pertumbuhan 5.573 meter kubik per hari. Pada puncak Gunung Merapi juga terjadi perubahan morfologi yakni berupa jejak-jejak bekas guguran dan awan panas guguran yang semakin lebar dan panjang.
Dengan masih adanya pertumbuhan ini, maka awan panas guguran kemungkinan masih bisa terjadi dengan potensi bahaya masih sama dengan rekomendasi sejak awal Januari lalu, yakni di sektor selatan-barat daya dengan jarak maksimum 5 km.
Adapun aktivitas Gunung Merapi pada Senin (1/2/2021) pukul 00.00 WIB-18.00 WIB, terjadi delapan kali guguran lava dengan jarak maksimal 800 meter ke arah barat daya, hulu sungai Krasak dan Boyong. Pada kegempaan, terjadi 35 gempa guguran, sembilan gempa fase banyak dan satu gempa tektonik jauh.
Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Advertisement