Advertisement
Imbas Pandemi, Warga Ramai-Ramai Jual Perabot ke Pasar Klitikan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Pandemi Covid-19 membuat penjualan barang bekas merosot. Di pasar barang bekas atau klitikan, yang terjadi justru warga datang untuk menjual barang perabotan rumah tangganya kepada pedagang.
Hal itu seperti terjadi di Pasar Klitikan Niten. Salah satu pedagang Pasar Klitikan Niten pagi, Harjono menyampaikan sepinya penjualan barang bekas di lapaknya. Menjual berbagai barang bekas yang bervariatif mulai dari jam, sepatu, teko hingga helm, tak menjamin bisa langsung menarik para pembeli di kala pandemi seperti ini.
Advertisement
"Agak berkurang [penjualan], ada dampaknya sedikit," ungkapnya pada Rabu (24/2/2021).
Selama PPKM mikro, pengunjung di lapak Harjono makin berkurang. Bila ada pengunjung, kebanyakan hanya melihat-lihat tanpa membeli barang.
Baca juga: Posko PPKM Mikro Tak Rutin Dijaga
Malahan banyak warga dari berbagai kalangan yang mampir ke lapak bukan untuk membeli, justru mereka ingin menjual barang-barang rumah tangganya ke pedagang. "Justru kathah sing sade-sade niku, mboten lanang, mboten wedok, termasuk mriki niku kathah penjual saking enjang sampai jam kalih [banyak yang jualan, tidak laki-laki, tidak perempuan, termasuk di sini banyak penjual dari pagi sampai jam dua siang]," tuturnya.
"Ada yang ibu rumah tangga, tukang rongsok, bapak-bapak sampai nenek-nenek [menawarkan barang untuk dijual]. Ya bawa barang perkakas yang enggak dipakai ditawarkan ke sini," imbuh Harjono.
Mayoritas bapak-bapak menawarkan sepatu, barang elektronik hingga beragam kunci perkakas. Sementara ibu-ibu menawarkan peralatan dapur mulai dari wajan hingga teko kepada pedagang pasar.
Menurut Harjono, situasi ini terjadi karena pandemi memaksa warga menambah keuangannya. Mereka pun menjual perabot tak dipakai kepada pedagang Pasar Klitikan Niten. "Kalau cocok barangnya, dicoba. Kalau cocok harganya saya beli," ujarnya.
Baca juga: Sasar Pasangan Usia Subur, Kota Jogja Luncurkan KB Bergerak
Kendati mengakui penjualan tengah lesu, Harjono merasa cukup dari hasil berjualan sehari-hari. Setidaknya setiap hari ada barang yang laku sehingga bisa menukar ongkos bensin yang dikeluarkan Harjono. "Bagi saya, saya cukup-cukupkan, enggak yang omzetnya segini-segini. Minimal meski sedikit pasti ada yang laku, tidak mencapai target bisa beli bensin atau untuk jajan," tandasnya.
Pedagang pasar Klitikan Niten pagi lainnya, Sumarjan juga merasakan sepinya pengunjung akhir-akhir ini. Sumarjan yang menjual berbagai mur dan baut mengaku sepi penjualan. Belum lagi kalau hujan mengguyur pagi hingga siang hari, Sumarjan dan rekan-rekan lainnya tak bisa berjualan. "Enggak ada yang beli, jarang-jarang pengunjungnya. Kalau hujan juga enggak jualan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur Hari Ini, Selasa 7 Mei 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
Advertisement
Advertisement