Advertisement
Kampung Ngupasan Akan Menjadi Sentra Kuliner
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemerintah Kalurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Jogja akan menjadikan Kampung Ngupasan sebagai sentra kuliner. Kampung yang ada di barat kampung pecinan atau Ketandan itu sejauh ini memang sudah menjadi pusat kuliner.
“Kami akan melengkapi Kampung Ngupasan dengan gapura yang menandakan Kampung Ngupasan sebagai sentra kuliner agar wisatawan tahu bahwa Kampung Ngupasan merupakan pusatnya kuliner,” kata Lurah Ngupasan, Didik Agus Mursihanta, saat ditemui di Balai Kalurahan Ngupasan, Selasa (2/3/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Warga Ngupasan Semangat Kelola Bank Sampah
Didik mengatakan pembangunan gapura Kampung Ngupasan akan menggunakan anggaran strategis Kalurahan 2021 sebesar Rp200 juta. Namun pembangunan gapura tersebut saat ini masih dikomunikasikan dengan Dinas Kebudayaan Kota Jogja dan Dinas Kebudayaan DIY, karena gapura tersebut lokasinya berada di sumbu filosifi Jogja agar bisa menyesuaikan.
Kalurahan Ngupasan fokus pembangunan fisik di Kampung Ngupasan, karena pembangunan fisik di Kampung Ketandan sudah diakomodir melalui dana keistimewaan (Danais) DIY dan Dinas Kebudayaan Kota Jogja, khususnya pembangunan fasadnya.
Kampung Ketandan merupakan saksi sejarah akulturasi antara budaya Tionghoa, Keraton dan warga Jogja. Terletak di pusat kota, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryatmajan, Jalan Suryotomo dan Jalan Los Pasar Beringharjo.
Sejak 200 tahun yang lalu daerah ini menjadi tempat masyarakat Tionghoa tinggal dan mencari nafkah, sehingga diakui sebagai kawasan Pecinan kota Jogja. Kampung Ketandan lahir pada akhir abad 19, sebagai pusat permukiman orang Cina pada jaman Belanda, “Pembangunan fisik Kampung Ketandan sudah diambil alih oleh Pemda DIY dan Pemkot,” ujar Didik.
BACA JUGA : Kantor Kelurahan Ngupasan Tegakkan Protokol Kesehatan
Sementara dua kampung lainnya di Ngupasan, seperti Kampung Kauman dan Kampung Ternakan. Kampung Kauman diplot menjadi kampung sayur karena hampir setiap halaman rumah di kampung tersebut menenam sayur. Sementara Kampung Ternakan dijadikan pusat batik cap atau ecoprint yang berasal dari alam seperti daun-daunan.
Saat ini berbagai pelatihan keterampilan ekoprint terus dilakukan oleh pemerintah kalurahan bersama Pemkot Jogja. Selain itu Pemerintah Kalurahan pada Maret ini juga menggelar pelatihan budi daya lele cendol, pelatihan magot, dan pelatihan digital marketing. Didik mengatakan Ngupasan secara umum masyarakatnya adalah niaga atau pedagang sehingga pelatihan di arahkan ke sektor tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur Hari Ini, Selasa 7 Mei 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
Advertisement
Advertisement