Advertisement

Wisatawan Gagal Kunjungi Petilasan Mbah Maridjan karena Diwajibkan Naik Jip

Lajeng Padmaratri
Selasa, 01 Juni 2021 - 06:47 WIB
Sunartono
Wisatawan Gagal Kunjungi Petilasan Mbah Maridjan karena Diwajibkan Naik Jip Foto Ilustrasi Jip melewati Gerbang Kawasan Lereng Merapi. - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Keluhan soal pariwisata di DIY kembali terjadi. Kali ini, seorang wisatawan mempertanyakan keharusan menyewa kendaraan jip untuk menuju Petilasan Mbah Maridjan di Lereng Merapi.

Keluhan itu disampaikan oleh wisatawan dengan akun Iqbal Basyari ke salah satu grup Facebook pada Minggu (30/5/2021) sekaligus melalui akun Twitternya @iqbalbasyari. Cuitan di Twitter ini sempat diposting ulang oleh sejumlah akun lain sehingga ramai dibicarakan warganet.

Advertisement

BACA JUGA : Parkir Nuthuk Rp20.000 di Dekat Titik Nol, Begini Tanggapan Wakil Wali Kota Jogja

Dalam tulisannya, Iqbal mengaku tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju Petilasan Mbah Maridjan. Orang-orang setempat ia sebut menyetopnya 1,5 kilometer sebelum Kinahrejo dan memaksanya untuk naik jip jika ingin lanjut ke Petilasan Mbah Maridjan.

"Biaya sewa 350-500 ribu, itu pun bentuknya tour bukan ngantar ke tempat yang mau saya tuju. Sekitar 20an menit saya lihat jalanan boleh dilewati motor, truk, dan jeep. Ketika saya tanya ulang petugas, dia jelaskan kalau semua yang naik harus pakai Jeep sehingga saya putuskan batal ke tempat mbah Marijan," tulis Iqbal dalam postingan di salah satu grup Facebook.

Pegiat Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Timur Bambang Sugeng mengatakan persoalan yang dikeluhkan oleh wisatawan tersebut bukan persoalan baru. Ia menyebut hal itu dilakukan perseorangan dan tidak berkaitan dengan asosiasi jip.

"Pihak jip tidak berkaitan dengan hal itu. Jip lepas dari itu semua. Jadi tidak ada hubungannya," kata Bambang ketika dihubungi awak media pada Senin (31/5/2021).

BACA JUGA : Parkir Nuthuk di Dekat Titik Nol, Dishub Jogja: Itu Ilegal

Ia menyebut jika keberadaan pihak yang mencegat wisatawan untuk parkir dan memaksa mereka menaiki jip atau ojek untuk melanjutkan trip akan membunuh objek wisata Mbah Maridjan dan destinasi unggulan lainnya. Sebab, hal itu membuat wisatawan justru tidak jadi mendatangi lokasi wisata tersebut.

"Inilah yang bikin wisata legend Mbah Maridjan bisa habis seperti itu. Sekarang kan sepi banget," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement