Advertisement
Warga Lopati Tak Mau Swab PCR, Wakil Bupati Bantul Akan Turun Tangan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo berencana turun langsung ke Lopati, Trimurti, menyusul minimnya kesadaran warga yang hadir dalam pemakaman jenazah Covid-19 tanpa protokol kesehatan, 1 Juni lalu untuk mengikuti swab PCR massal.
"Saya akan turun langsung dan mengajak mereka untuk mau mengikuti swab. Harapannya mereka mau untuk mengikutinya," kata Joko, Senin (7/6/2021) sore.
Advertisement
Menurut Joko sejauh ini belum ada rencana dari Pemkab untuk memaksa warga RT92 yang enggan datang dalam swab massal maupun swab yang dihelat di Puskesmas Srandakan. Sejauh ini, Pemkab terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kalurahan Trimurti, dan Kapanewon Srandakan, memberikan edukasi kepada warga agar mau mengikuti swab.
"Kami akan edukasi, kenapa mereka tidak ikuti swab. Padahal swab ini kan penting, bagi siapa pun yang sempat kontak. Siapa pun harus ditracing, kami koordinasi dengan pak lurah trimurti agar bisa diswab," terangnya.
BACA JUGA: Hasil Penelitian UGM: Varian Baru Virus Corona Belum Terdeteksi Di DIY
Sementara Panewu Srandakan Anton Yulianto mengatakan, sampai saat ini dari 25 orang yang harusnya menjalani swab, baru ada 6 orang yang menjalani swab. Keenam orang tersebut menjalani swab PCR, saat pemerintah kapanewon melakukan swab jemput bola di Lopati, Sabtu (5/6/2021).
"Sesuai kesepakatan, hari ini bagi mereka belum menjalani swab, Sabtu (5/6/2021), maka dilayani di Puskesmas. Tapi, kami tunggu sampai siang tadi tidak ada yang swab di puskesmas," terang Anton.
Terkait dengan hasil swab untuk keenam warga RT92 Lopati yang telah menjalani swab, Anton mengaku belum mendapatkan hasilnya. "Hasilnya belum, masih proses," ucap Anton.
Anton mengungkapkan, sejauh ini pemerintah kapanewon Srandakan masih memberikan waktu sampai Selasa (8/6/2021) agar warga datang ke Puskesmas Srandakan dan menjalani swab PCR. Jika nantinya tetap tidak ada yang datang, Anton menyerahkan mekanisme kepada Pemerintah Kabupaten.
"Kita nderek dari satgas kabupaten. Kita beri satu hari besok," tandasnya.
Anton menambahkan, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap warga di RT 92 Lopati. Jika nantinya didapatkan ada warga bergejala, Ketua RT 92 wajib berkoordinasi dengan puskesmas. "Nanti Ketua RT kami minta melaporkan jika ada yang bergejala kepada puskesmas," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pengusaha Muda Delanggu bakal Ramaikan Bursa Cawabup Klaten 2024, Ini Sosoknya
- Jadi Terpidana Kasus Korupsi, Pejabat Diskominfo Gunungkidul Dipecat
- Basarnas Evakuasi 109 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang di Sitaro Sulut
- 17 Pembangunan Solo dan Melesetnya PAD Jadi Catatan DPRD di LKPj Wali Kota 2023
Berita Pilihan
Advertisement
PM Israel Pastikan Serangan ke Rafah Terus Berjalan Tanpa Kesepakatan Sandera
Advertisement
Ada Gunung Menyerupai Piramida di China Bikin Heboh Warganet, Begini Penjelasan Ahli
Advertisement
Berita Populer
- Kantor PT Taru Martani Digeledah Kejati DIY, Terkait Dugaan Korupsi Rp18 Miliar
- BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB
- Jadi Pusat UMKM, Eks Hotel Mutiara 1 Malioboro Jogja Beroperasi di 2025
- TPA Piyungan Ditutup Permanen Besok! Semua Depo Sampah Kota Jogja Hari Ini Dikosongkan
- KPU DIY Akan Mengatur Mekanisme Penyaluran Bansos Jelang Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement