Advertisement
Epidemiolog UGM: PPKM Darurat Bisa Efektif Asalkan Mobilitas Warga Turun Sampai 70%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Riris Andono Ahmad, menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan efektif bisa menurunkan angka penularan Covid-19 bila bisa mengurangi mobilitas warga hingga 70%.
Riris mengatakan kunci utama agar penghentian laju penularan virus Corona adalah seberapa besar penduduk bisa mengurangi mobilitas mereka. Menurut dia, virus menular karena mobilitas warga. Jika sekitar 70% orang berhenti bergerak, virus keculitan mencari orang yang tak punya imnunitas.
Advertisement
“Seharusnya mobilitas ditekan sampai penularan di rumah tangga selesai, semakin lama semakin baik, benar-benar memastikan penularan berhenti di rumah. Cuma akan masalah dalam kehidupan sosial ekonomi,” kata Riris, dalam jumpa pers secara virtual, Sabtu (10/7/2031).
Agar pembatasan mobilitas masyarakat tidak sampai mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi, kata dia, pembatasan yang bisa digunakan minimal masa dua kali infeksius, “Peride penualaran kan 10 hari, kalau 20 hari atau tiga minggu akan secara signifikan menekan penularan karena penularan remah tangga selesai,” ucap dia.
Menurut Riris, restriksi atau pembatasan ketat dalam mengurangi mobilitas paling penting di tiga wilayah, yakni Sleman, Jogja, dan Bantul, karena tiga wilayah itu saling berdekatan. Sementara Gunungkidul dan Kulonprogo sudah terpisah secara geografis.
Riris juga mengingatkan pemerintah agar jangan sampai pengurangan mobilitas ini memindahkan kerumunan dari satu tempat misalnya dari tempat wisata, tempat kerja dan tempat rekreasi lainnya ke kerumunan yang lain yang tidak terpantau. Menurut dia, penyekatan atau arus lalu lintas dan pembatasan tempat wisata, tempat rekareasi dan tempat kerja menjadi tidak bermakna jika tidak bisa menekan orang untuk tinggal di rumah.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan PPKM Darurat bertujuan mengurangi mobilitas dan mengurangnya orang berkerumun.
Di DIY, PPKM Darurat ini baru bisa menekan angka mobilitas warga sekitar 15-16% atau masih di bawah 20%. Padahal Gubernur DIY mintanya mobilitas warga bisa berkurang 30-50% untuk menurunkan angka penularan Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- KPU Prediksi Calon Kepala Daerah Jalur Independen Tak Sebanyak Pemilu Lalu
- Berhasil Comeback, Jakarta Electric PLN Tekuk Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia
- Penyimpangan Kebebasan Pers! PBB Kecam Penutupan Kantor Al Jazeera di Israel
- Satpol PP Gunungkidul Tertibkan Baliho Pilkada 2024 Tak Sesuai Aturan
Berita Pilihan
Advertisement
AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Kota Jogja Dorong Pemkot Rampungkan TPS 3R Sesuai Target
- Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CASN Tahun Ini
- Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran, Ormas Rejo Semut Ireng Gelar Grebeg Tumpeng
- Berikut Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Haji DIY, Kloter 47 Berangkat 24 Mei
- Bawaslu Antisipasi Kerawanan Tahapan Pilkada Kota Jogja 2024
Advertisement
Advertisement