Advertisement
Banyak Bed Kosong di Selter Wanagama & Petir Rongkop
Advertisement
Harianjogja.com, PLAYEN – Pemkab Gunungkidul memiliki dua selter untuk karantina bagi warga yang dinyatakan positif corona. Meski demikian, selter di Kalurahan Petir, Rongkop dan Wisma Wanagama di Kalurahan Banaran, Playen, Gunungkidul masih belum optimal.
Hal ini terlihat dari tingkat keterisian tempat karantina. Untuk selter Petir dari kapasitas 50 orang, hingga sekarang baru dimanfaatkan untuk 19 pasien positif. Sedangkan di selter Wanagama baru ada sembilan orang, padahal dari sisi kapasitas bisa menampung 50 orang.
Advertisement
BACA JUGA : Melanggar Prokes Akan Disanksi Kerja Sosial di Selter Covid-19
Kepala Dinas Sosial Gunungkidul, Siwi Iriyanti mengatakan, dua selter untuk penampungan pasien positif corona masih belum optimal karena tingkat keterisian masih dibawah kapasitas yang dimiliki. Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat warga enggan memanfaatkan tempat penampungan ini.
Salah satunya dikarenkan warga merasa lebih enak menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. “Kondisinya memang seperti itu. Meski sudah disiapkan selter, tapi ada yang tidak mau menempatinya,” kata Siwi kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).
Ia mengakui permsalahan ini menjadi tantangan yang harus dipecahkan. Pasalnya, pemantauan kesehatan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri tidak maksimal. Hal berbeda apabila warga mau menjalani isolasi di selter, pemantauan akan lebih intens karena ada petugas medis di lokasi yang ikut memberikan pengawasan.
BACA JUGA : Ini Rincian Daya Tampung Shelter Covid-19 di DIY
“Sudah banyak kasusnya. Ada warga yang baru ke rumah sakit saat kondisinya parah sehingga nyawanya tidak tertolong. Hal ini harus diantisipasi sehingga angka kematian bisa ditekan, salah satunya melalui isolasi di selter,” katanya.
Untuk memaksimalkan fasilitas ini, Siwi mengaku terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan agar mengoptimalkan petugas medis dalam upaya mobilisasi warga mau menjalani karantina di selter.
“Kami hanya menyiapkan lokasi penampungan. Sedangkn yang tau datanya di dinas kesehatan sehingga peran dari petugas medis sangat penting untuk memaksimalkan keberadaan selter,” katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Ari Siswanto mengatakan, selter untuk karantina warga positif corona harus dimaksimalkan. Hal ini dibutuhkan agar upaya penanggulangan lebih dioptimalkan dan angka kematian akibat Covid-19 bisa ditekan.
“Masih banyak yang menjalani isolasi mandiri. Sebagai contoh di Wisma Wanagama dari kapasitas 50 orang, baru terisi sembilan warga yang dinyatakan positif,” katanya.
BACA JUGA : UGM Kembali Fungsikan Wanagama Untuk Selter
Dia mengungkapkan, pelaksanaan isolasi mandiri memang dibutuhkan karena lokasi penampungan yang masih terbatas. Namun demikian, pelaksanaannya juga memiliki risiko karena tingkat pengawasan berkurang, sedang di sisi lain juga berpotensi menularkan ke anggota keluarga yang lain.
“Harus dimaksimalkan. Kalau perlu dibuat tim penjemputan agar warga [khususnya yang bergejala] mau menempati selter sehingga pematauan kesehatannya lebih mudah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
- Optimalkan Pelayanan dengan Penampilan Rapi dan Menarik, Hotel Harper Malioboro Yogyakarta Menggelar Beauty & Handsome Class
Advertisement
Advertisement