Advertisement
Sempat Sesak Napas, Prihatin Ditemukan Meninggal Dunia di Ruang Tamu
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Mayat perempuan ditemukan di sebuah rumah yang berada di wilayah Pedukuhan II, Kalurahan Depok, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo, pada Sabtu (7/8/2021). Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, korban sempat mengeluh sesak napas dan tidak nafsu makan.
Kasubbag Humas Polres Kulonprogo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh polisi, korban diketahui bernama Prihatin, 50, warga Pedukuhan II, Kalurahan Kanoman, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo.
Advertisement
"Korban ditemukan oleh anggota keluarganya pertama kali pada Sabtu (7/8/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tergeletak di ruang tamu rumahnya," kata Jeffry pada Minggu (8/8/2021).
Berdasarkan penuturan dari salah seorang anggota keluarga dari korban, beberapa waktu lalu sebelum korban mengembuskan napas terakhirnya, almarhumah sempat bepergian ke wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Menteri Sandiaga Uno Serahkan beasiswa untuk 100 Anak-Anak Pedagang Kecil Terdmapak PPKM
Korban bepergian ke wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sekitar dua pekan sebelum mengembuskan napas terakhirnya. Usai pulang, korban mengeluh sesak napas dan batuk.
"Sehingga pada Jumat (6/8/2021), keluarga memutuskan untuk membawa korban ke klinik. karena kondisi korban tak kunjung membaik. Seusai diperiksakan korban justru merasa gelisah, tidak bisa tidur," kata Jeffry.
Keesokan harinya pada Sabtu (7/8/2021), mertua korban memutuskan untuk pergi sebentar karena ada urusan. Korban berada di rumah dalam kondisi seorang diri. Saat kembali ke rumah sekitar pukul 11.00 WIB, mertua korban mendapati menantunya telah terbujur kaku.
"Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan ke jajaran Polsek Panjatan. Polisi yang mendapati kejadian tersebut langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Usai olah TKP, upaya evakuasi korban menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap gua menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Jeffry.
Lebih lanjut, berdasarkan keterangan medis dari tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas Panjatan I, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang dialami oleh korban. Kematian korban diduga karena sakit.
"Mengingat ada dugaan paparan virus Covid-19 pada korban, proses pemulasaraan dan pemakaman pun juga dilakukan sesuai protokol kesehatan. Kami sudah serahkan kepada Satgas Covid untuk dilakukan pemulasaraan dan pemakaman sesuai protokol kesehatan,” terang Jeffry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement