Advertisement
Level PPKM Turun, Ini Pesan Bupati Sleman yang Harus Dilakukan Semua Warga
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Sejumlah kabupaten/kota di Indonesia mengalami penuruan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seiring dengan penurunan kasus Covid-19, salah satunya Sleman. Meski demikian, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta masyarakat untuk tidak larut dalam euforia penurunan level tersebut.
"Meskipun level turun, jangan bangga dan euforia. Ingat kita masih dalam pelaksanaan PPKM. Artinya masih terdapat pembatasan kerumunan dan kegiatan," ungkap Kustini, Kamis (21/10/2021).
Advertisement
Masyarakat perlu membentengi diri dengan protokol kesehatan yang ketat. Jangan lupa memakai masker tiga lapis, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, dan tetap jaga jarak di manapun berada.
Menurut Kustini, jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan karena merasa kasus Covid-19 sudah turun, bisa jadi level PPKM di Sleman kembali naik.
"Justru saat ini yang harus kita kuatkan adalah sikap disiplin kita. Jika sesuai dengan track yang sudah kita lalui saat ini, bisa sangat mungkin, bulan depan level kita turun ke 1," kata Kustini.
Baca juga: Jangan Sampai Ada Klaster Wisata di Bantul, Komisi B: Jaga Prokes!
Pada Instruksi Bupati No.33/2021 tentang pelaksanaan PPKM level 2 di Kabupaten Sleman, terdapat sejumlah pelonggaran aturan. Pelonggaran aturan berlaku untuk sejumlah sektor mulai dari pendidikan, pariwisata, perekonomian hingga kegiatan masyarakat,
"Yang tadinya hanya 25 persen kita tambah menjadi 50 persen misalnya. Tetapi tetap prokes dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi jika mengunjungi tempat perbelanjaan atau pusat keramaian tetap wajib dilakukan," terang Kustini.
Tidak hanya tertib prokes, Pemda Sleman juga mengimbanginya dengan kegiatan vaksinasi. Istri dan mantan Bupati Sleman Sri Purnomo ini menjadikan vaksinasi sebagai langkah pioritas untuk menekan angka penyebaran covid-19 di Bumi Sembada.
Sejauh ini, capaian vaksinasi di Sleman untuk dosis pertama sudah mencapai angka 83,9 persen. Untuk vaksin kedua sudah tercapai 60 persen. Sedangkan untuk vaksin ketiga yang diperuntukkan nakes sudah lebih dari 100 persen.
"Vaksinasi tetep [pioritas]. Bahkan kita akan lakukan jemput bola untuk vaksin. Jadi mencari masyarakat yang belum divaksin agar segera mendapatkan vaksin," pungkas Kustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mesin Pesawat Garuda Pengangkut Jemaah Haji Terbakar, Begini Reaksi Kemenag
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 16 Mei 2024: Seluruh DIY Cerah Berawan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Kamis 16 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 16 Mei 2024 Jogja dan Sekitarnya, Cek Lokasinya!
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 16 Mei 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 16 Mei 2024
Advertisement
Advertisement