Advertisement
Jogja Tak Berencana Tes Swab Siswa Sekolah Secara Acak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja tidak akan melakukan tes Covid-19 acak pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, landainya kasus Covid-19 dalam sepekan terkahir menjadi salah satu pertimbangannya.
Dalam sepekan ini, penambahan kasus Covid-19 di Kota Jogja di bawah lima kasus. "Jadi, kami belum akan sampling, mungkin ada titik tertentu ya, karena kami harus melihat pertumbuhan kasusnya dulu. Sekarang kasus masih landai kok, sehingga kami belum [melakukan sampling]," kata Heroe, Senin (25/10/2021).
Advertisement
BACA JUGA: Siswa di Sleman Akan Dites Swab Tiap Pekan
Heroe mengingatkan sekolah agar komunikasi dengan orang tua atau wali peserta didik terus dijalin secara baik. Dengan upaya itu, potensi kemunculan klaster sekolah bisa tertangani sedini mungkin.
"Selain memperketat proses keluar masuk siswa, sejak awal kami tekankan komunikasi dengan orang tua dan wali. Kalau baru saja bepergian dari luar daerah yang tidak aman secara kesehatan, tidak usah masuk sekolah," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja.
Peserta didik yang belum bisa masuk sekolah masih bisa mengikuti pembelajaran daring. Saat ini pembelajaran masih berlangsung secara hibrid luring dan daring.
Sejauh ini, Heroe menganggap penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah sudah baik. Antisipasi yang perlu dilakukan saat anak beraktivitas di luar lingkungan sarana pendidikan. Pihak sekolah tidak bisa memantau kegiatan anak saat di luar.
"Makanya, yang ditekankan itu, ketika di rumah bagaimana? Riwayat perjalanannya bagaimana? Apakah di rumah saja, atau pergi-pergi? Kalau pergi-pergi itu, harus ada report orang tua kepada pihak sekolah," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Jogja, Dedi Budiono mengatakan sejauh ini belum ada laporan munculnya kasus Covid-19 saat PTM di Kota Jogja.
Dedi menyebut kondisi PTM di Kota Jogja, khususnya untuk peserta didik kelas 6 SD dan SMP berjalan dengan baik. "Sejauh ini kegiatan PTM bisa digelar dengan aman dan lancar," kata Dedi.
“Harus selalu konsisten menjalankan prokes sesuai standar operasional prosedur PTM. Tidak boleh lalai meskipun kasus sudah turun."
Selain itu, jumlah orang tua yang menyetujui anaknya datang ke sekolah juga semakin meningkat. "Hampir 90 persen siswa mengikuti PTM. Tetapi tetap diatur sesuai kapasitas sekolah. Ada yang masuk sekolah dua kali dalam sepekan atau bergantian dengan kelas lain,” kata Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement