Advertisement
Pekan Kedua November, 1.700 Siswa di Bantul Diswab PCR Acak
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Sebanyak 1.700 siswa tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Bantul dijadwalkan menjalani swab PCR acak pada pekan kedua November 2021.
Tes swab PCR acak dilakukan untuk memastikan tidak ada penularan ataupun klaster Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM) di Bantul.
Advertisement
"Sudah kami ajukan, tinggal menunggu persetujuan dari pak Sekda. Nanti tes acak akan digelar selama sepekan. Untuk sekolahnya mana saja, saya belum bisa sampaikan," kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, Jumat (29/10/2021).
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko mengatakan, koordinasi telah dilakukan antara Disdikpora dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul terkait pelaksanaan tes swab PCR acak di sekolah.
"Data pun sudah kami kirim ke Dinkes. Mana saja sudah kami kirimkan. Soal pelaksanaan kami mengikuti jadwal dari Dinkes saja," terang Isdarmoko.
Baca juga: Firli & Pejabat KPK Rapat di Hotel Mewah Plus Pelesir di Jogja, Aktivis: Hilang Keteladanan KPK
Menurut Isdarmoko pihaknya sejatinya telah berhati-hati dalam memberi izin ke SD dan SMP yang hendak menggelar PTM. Di mana, ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum mendapatkan izin untuk menggelar PTM.
Di mana sekolah harus mempunyai satgas Covid-19. Satgas bertugas untuk mempersiapkan PTM dengan mengisi Daftar Periksa Kesiapan (DPK). Apabila DPK sudah siap selanjutnya dikoordinasikan dengan satgas Covid-19 di kalurahan dan kapanewon. Satgas Covid-19 dari kalurahan dan kapanewon akan memantau zona penyebaran Covid-19.
"Setelah itu mereka akan koordinasi dengan pengawas yang akan melakukan monitoring. Hasil monitoring disampaikan ke kami. Terus bidang yang menaungi akan memberi rekomendasi PTM. Kami pun harus koordinasi dengan satgas kabupaten," ucapnya.
Jika ditemukan siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, kata Isdarmoko, maka PTM akan dihentikan.
"Sudah pasti akan dihentikan kalau ditemukan kasus positif," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Cegah DBD, Warga Bisa Dapatkan Abate Gratis di Puskesmas dan Kader Posyandu
- Sapa Penggemar, NCT Dream Bahagia Gelar Konser Stadion Perdana di Jakarta
- Antisipasi Kecelakaan, Tim Gabungan Razia Kelaikan Angkutan Umum di Semarang
- 14 Orang Masih Hilang, Pencarian Korban Banjir Bandang Sumbar Dilanjutkan
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement