Advertisement
Dinkes Bantah Klaster Takziah Menyebar ke Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dinas Kesehatan memastikan klaster penyebaran virus corona dari kegiatan takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul tidak sampai menyebar ke Gunungkidul. Meski demikian, masyarakat diminta tetap mewaspadai penularan dengan terus mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, sudah melakukan tracing berkaitan dengan adanya warga Gunungkidul yang tertular virus corona dari kegiatan takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul. Meski demikian, hasil penelusuran dipastikan tidak ada warga lain yang tertular dari klaster tersebut.
Advertisement
“Tidak ada,” kata Dewi, Jumat (5/11/2021).
BACA JUGA: Usai Temui Putra Mahkota Abu Dhabi, Jokowi Bawa Oleh-oleh Investasi Rp468 Triliun
Menurut dia, potensi penularan virus corona masih terjadi, namun jumlahnya terhitung sedikit. Sebagai gambaran, pada Jumat dilaporkan tidak ada tambahan kasus baru. Sedangkan untuk pasien sembuh ada tambahan enam orang.
“Total kasus corona di Gunungkidul ada 17.918 orang yang dinyatakan positif. Dari jumlah ini, 16.867 pasien dinyatakan sembuh, 22 orang masih menjalani perawatan dan sebanyak 1.209 warga dinyatakan meninggal dunia karena corona,” ungkapnya.
Meski angka penularan masih terkendali, Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi penularan. Selain terus menggerakan program vaksinasi, warga juga diminta untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Tidak boleh abai karena potensi penularan masih bisa terjadi. Jadi, tetap harus dispilin dan patuh menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Menurut dia, kedisiplinan dari masyarakat merupakan kunci agar tidak terjadi lonjakan kasus gelombang ketiga di Bumi Handayani.
“Masyarakat harus berpartisipasi untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga penularan dengan terus menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, upaya vaksinasi juga akan terus digencarkan di seluruh wilayah,” katanya.
Sunaryanta mengungkapkan dengan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan juga sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi yang terkontraksi karena wabah. “Untuk pemulihan dengan cara pengembangan ekonomi kerakyatan, kepariwisataan dan investasi. Ketiganya ini jadi kunci utama untuk bangkit,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pabrik di Purwakarta Tutup, Toko Sepatu Bata di Solo Masih Berjalan Normal
- Berusia 123 Tahun, Pegadaian Luncurkan Buku “Van Leening When History Begins”
- Meriah! SMAN 1 Kartasura Rayakan HUT ke-46 Selama 3 Hari Berturut-turut
- Waketum Gerindra Sebut Eko Patrio Pantas Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Berita Pilihan
Advertisement
Muhadjir Sebut Jokowi Perintahkan Para Menteri untuk Bangun Rest Area Lebih Banyak
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
Advertisement
Advertisement