Advertisement
HARIAN JOGJA HARI INI: Cuaca Buruk Masih Mengancam
Advertisement
Cuaca Buruk Masih Mengancam
JOGJA—Hujan deras di wilayah DIY sejak Rabu (10/11) hingga Kamis (11/11) menyebabkan sejumlah kerusakan.
Advertisement
Insiden di Mandalika Permalukan Negara
LOMBOK—Insiden terjadi jelang digelarnya Superbike World Championship Indonesia 2021 di Mandalika International Street Circuit pada 19-21 November.
Klaster Sekolah Bukti Indikasi Pengawasan Lemah
Klaster penularan Covid-19 kembali bermunculan di sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM). Penerapan protokol kesehatan (prokes) perlu dilengkapi dengan pengawasan.
Hendak Tawuran 9 Orang Ditangkap
GONDOMANAN—Unit Jatanras Satreskrim Polresta Jogja menangkap sembilan orang karena membawa senjata tajam dan diduga hendak tawuran. Empat dari mereka berstatus pelajar, lima di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
21 Pasar Tradisional Penuhi Syarat Prokes
SLEMAN—Dari 37 pasar tradisional di Kabupaten Sleman, baru 21 pasar yang dinilai memenuhi aspek dan persyaratan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Pemkab Sleman pun mengapresiasi penerapan prokes ini dengan menggelar program belanja berhadiah di 21 pasar tersebut.
Polres Kumpulkan Kepala Sekolah & Komite
BANTUL—jajaran Polres Bantul menggelar pertemuan dengan sejumlah kepala sekolah jenjang SMA dan SMK serta komite sekolah di Aula SMA Negeri 1 Bantul, Kamis (11/11). Pertemuan dan dialog tersebut membahas sekaligus mencari solusi untuk menghentikan tawuran antarpelajar di Bantul.
Status PPKM Turun, Warga Mulai Abaikan Prokes
BANTUL—Seiring adanya penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 3 ke level 2, berbagai aktivitas masyarakat di Kabupaten Bantul yang sebelumnya dibatasi, kini mulai dilonggarkan. Sayangnya, pelonggaran ini tak diiringi dengan kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Warga seolah kian abai.
Maskapai Diimbau Waspadai Awan Cb
TEMON—Stasiun Meteorologi Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) mengimbau sejumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di YIA untuk memperhatikan pergerakan awan Cumulonimbus (Cb). Hujan yang terus mengguyur selama beberapa hari terakhir cenderung membentuk pertumbuhan awan Cb khususnya di perairan Jawa.
14.000 Pelanggan PDAM Terdampak
SEMANU–Hujan deras yang mengguyur wilayah Gunungkidul tidak hanya mengakibatkan banjir dan longsor. Namun demikian, juga berdampak terhadap layanan PDAM di empat kapanewon.
UMKM Sulit Masuk Ritel Modern
JAKARTA—Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih terkendala pemasaran produk di ritel modern. Kesulitan ini paling dirasakan usaha berskala mikro meski telah ada kewajiban kemitraan antara ritel modern dan UMKM.
Anda dapat membaca lebih lengkap di Harian Jogja versi cetak. Dapatkan Harian Jogja dengan harga Rp3.000 di agen terdekat. Selamat membaca. Harian Jogja, berbudaya, menginspirasi, terpercaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Top 7 News Harian Jogja Jumat 17 Mei 2024, Update Tol Jogja Solo, Dampak Pelarangan Study Tour ke Jogja hingga Koruptor Ditangkap
Top 7 News Harianjogja.com Senin 13 Mei 2024: Persiapan PPDB, Daftar Pinjol Legal, Pembongkaran Separator Ring Road
Berita Lainnya
- Rencana Merger BTN Syariah-Bank Muamalat, OJK: Belum Ada Permohonan Tertulis
- Ada 30% Calhaj Lansia dan Difabel, PPHI Embarkasi Haji Solo Siapkan Tim Khusus
- Dugaan Bullying di MTs Negeri Semarang, Pelaku dan Korban Ternyata Teman Dekat
- Kreatif, Warga Purbalingga Bikin Sedotan dan Sumpit dari Tanaman Gelagah
Berita Pilihan
Advertisement
Dituding Mutu Jalan Tol MBZ di Bawah Standar, Begini Respons Pengelola
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Panduan Pendaftaran ASPD untuk Siswa Luar DIY, Cek di Sini
- Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Ikut Mendaftar sebagai Calon Walikota Jogja di Pilkada 2024
- Pemkot Jogja dan Pemkab Bantul Kerja Sama Pengolahan Sampah di Bawuran
- Sampah di Depo Membeludak dan Meluber, Warga Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Jogja
- PHRI DIY Khawatirkan Dampak Larangan Study Tour
Advertisement
Advertisement