Advertisement

Penularan Covid-19 di 4 SMA/SMK Sleman Dianggap Selesai

Abdul Hamied Razak
Selasa, 30 November 2021 - 19:47 WIB
Bhekti Suryani
Penularan Covid-19 di 4 SMA/SMK Sleman Dianggap Selesai Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman terkait pelajar SMA/SMK yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) dinilai sudah selesai. Dari tracing tersebut, hanya ditemukan 3 kasus tambahan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Novita Krisnaeni mengatakan tracing yang dilakukan Dinkes terhadap 20 pelajar dan guru yang terpapar Covid-19, hanya menemukan tiga kasus baru. Ketiganya ditemukan dari salah seorang siswa SMAN 1 Cangkringan yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

Advertisement

"Hasil penelusuran kontak erat (KE), hanya ditemukan pada keluarga siswa SMAN 1 Cangkringan. Untuk tracing KE siswa lainnya hasilnya semua negatif. Jadi tracing kasu ini kami cukupkan," kata Novita, Selasa (30/11/2021).

Dari penambahan 3 kasus ini, katanya, maka jumlah total yang terpapar Covid-19 dari kasus sebanyak 23 orang. Sebelumnya dilaporkan sebanyak 20 warga sekolah meliputi 19 siswa dan seorang guru dinyatakan positif Covid-19 setelah Dinkes melakukan uji swab secara acak di sekolah-sekolah yang menggelar PTM.

BACA JUGA: Tersangka Pembunuhan Perempuan di Jakal Ternyata Anak-Anak, Korban Diperkosa Sebelum Tewas

Novi menyebut, jumlah siswa yang terpapar terbanyak berada di SMKN 1 Tempel. Sebanyak 13 siswa dan seorang guru dinyatakan positif Covid-19. Di SMAN 1 Cangkringan 2 kasus, SMAN 1 Pakem 2 kasus, dan SMAN 1 Seyegan 2 kasus. Hasil swab PCR di SMK Insan Cendekia Turi, menurut Novita, hingga kini belum keluar.

"Untuk Insan Cendekia ini belum ada datanya. Bagi siswa yang kedapatan positif, maka sekolahnya kami minta menghentikan dulu kegiatan PTM selama 14 hari," kata Novita.

Sejak PTM dibuka, Dinkes telah melakukan beberapa kali pengambilan sampel swab di sekolah-sekolah yang membuka PTM. Untuk SD/MI sederajat sebanyak 307 siswa dan 101 guru dites Antigen dan semunya negatif. Adapun SMP/MTs sederajat sebanyak 624 siswa dan 152 guru juga menjalani tes swab Antigen.

"Untuk tes swab yang menggunakan metode PCR, untuk SD/MI sederajat yang disasar 60 siswa dan 20 guru. Begitu juga dengan jumlah sasaran di SMP/MTs sederajat. Hasilnya semua negatif, kecuali yang di SMPN 2 Pakem itu di mana seorang siswa dinyatakan positif Covid-19," katanya.

Adapun untuk SMA/SMK sederajat, kata Novita, sebanyak 541 siswa dan 70 guru menjalani swab PCR. Hasilnya, 19 siswa positif dan seorang guru dinyatakan positif Covid-19. "Kami akan terus melakukan testing secara acak. Ini untuk memastikan kegiatan PTM berjalan baik atau tidak. Tentu agar tidak menimbukkan klaster baru," katanya.

Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman Priyo Santoso mengatakan sekolah yang siswanya ditemukan kasus Covid-19 untuk sementara meniadakan kegiatan luring (PTM). Sebagai gantinya, siswa tetap bersekolah dengan metode daring. "Kegiatan luring bisa dilakukan kembali setelah masa inkubasi virus selesai dalam waktu 14 hari ke depan," kata Priyo.

Dikmen, katanya, sudah melakukan koordinasi dengan sekolah dan Dinkes Sleman. Hasilnya sekolah tidak libur tetapi digelar secara daring. "Proses pembelajarannya kan tinggal beberapa hari lagi. Terutama di Tempel itu, ada ujian kompetensi masih kurang tiga hari. Kami tunda ujiannya setelah PTAS. Begitu juga dengan sekolah lainnya (yang terpapar Covid-19)," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo

News
| Kamis, 25 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement